Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menggelar pelatihan mitigasi kebencanaan di Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung, Rabu.
"Kami berharap pelatihan mitigasi kebencanaan dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam pencegahan serta penanganan saat bencana dan pascabencana alam," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama saat pembukaan pelatihan mitigasi kebencanaan di Desa Nameng Rangkasbitung, Lebak.
Peserta pelatihan mitigasi kebencanaan itu antara lain aparatur desa, Babinsa, Polsek, TRC Koordinator Rangkasbitung, aparatur kecamatan, dan organisasi lainnya.
Selama ini, menurut dia, Kabupaten Lebak masuk kategori wilayah dengan potensi bencana alam, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, gelombang tinggi, sambaran petir, dan tsunami.
"Hal itu karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, dan pesisir selatan," ujarnya.
Baca juga: Disnaker Lebak larang PMI ke Myanmar, Thailand dan Kamboja
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan pelatihan mitigasi kebencanaan dilaksanakan agar desa-desa tangguh bencana dapat mengantisipasi kebencanaan maupun pascabencana alam tersebut.
"Kami yakin melalui pelatihan ini warga desa tangguh bencana dapat mencegah korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," katanya.
Menurut dia, para peserta pelatihan dibekali materi mengenai penyelamatan jika terjadi bencana alam dan penanganan pascabencana alam.
Baca juga: Perum Perhutani Lebak libatkan TNI dan Polri cegah pertambangan liar
Selain itu, juga koordinasi dengan instansi terkait agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami berharap pelatihan mitigasi kebencanaan di desa tangguh bencana dapat meningkatkan kemampuan penanganan bencana alam," katanya.
Sejumlah peserta pelatihan mitigasi kebencanaan menyambut positif pelatihan mitigasi kebencanaan, sehingga mereka memiliki kompetensi dan keterampilan secara mandiri dan minimal mampu menyelamatkan diri sendiri.
"Kami merasa senang pelatihan mitigasi kebencanaan dapat mengantisipasi jika terjadi bencana alam," kata Mamat, seorang warga Desa Nameng.
Baca juga: DPRD Banten minta pemerintah bangun hunian tetap korban bencana alam 2020