Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten menargetkan capaian zero stunting atau bebas dari angka kekerdilan pada balita di daerah itu pada 2030.
"Kami optimistis bahwa melalui kerja sama yang erat dan berkesinambungan, target ini dapat tercapai demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan berkualitas," kata Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah di Tangerang, Senin.
Ia menyampaikan agenda Rembuk Stunting sebagai forum untuk merancang rencana kerja bersama dalam upaya penuntasan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Tangerang, merupakan bentuk komitmen, integrasi, dan berkesinambungan secara lintas sektor untuk menurunkan angka kekerdilan pada balita yang signifikan.
"Kita menginginkan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dengan para pemangku kepentingan, termasuk unsur masyarakat, dalam menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayah Kabupaten Tangerang," katanya.
Baca juga: Baznas Tangerang salurkan bansos ke 600 mustahik untuk atasi stunting
Ia menuturkan bahwa pencegahan dan penurunan stunting yang sudah dimulai sejak 2018 hingga 2024 bisa dijadikan pengalaman bagi pelaksanaan tahun selanjutnya.
Kendati demikian, dengan adanya regulasi yang lebih jelas dan terarah diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan aksi-aksi penurunan stunting di daerah itu.
Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengoptimalkan penurunan prevalensi stunting 9,3 persen dalam lima tahun, dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 21,5 persen pada 2023.
Selain itu, pihaknya telah menetapkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 123 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting serta Keputusan Bupati Nomor 400/Kep.1176-huk/2023 tentang Tim Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrim dan Cegah Stunting.
"Kita apresiasi upaya dan langkah yang telah dilakukan, dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan, berbagai program dan langkah strategis seperti Gerebek Posyandu dan Pos gizi- DAHSAT," kata dia.
Baca juga: Keberadaan rumah sakit rujukan jadi indikator penurunan stunting