Lebak (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banten berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Lebak untuk memperkuat sinergi dengan melakukan pengawasan obat dan makanan.
"Kami melakukan kolaborasi itu untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan," kata Kepala BPOM Banten Mojaza Sirait di Lebak, Selasa.
Selama ini, kolaborasi dan sinergitas bersama pemerintah daerah sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan pengawasan di era globalisasi.
Pengawasan itu dalam upaya mengatasi penyalahgunaan obat-obatan di kalangan muda.
Baca juga: BPOM Serang gencarkan sosialisasi pangan aman konsumsi
Karena itu, kolaborasi penanganan sangat diperlukan, seperti melalui edukasi, tindakan hukum, serta pengawasan terhadap penerbitan izin.
"Jangan sampai ada tempat-tempat tertentu yang menjadi lokasi penyalahgunaan produk obat -obatan terlarang," katanya.
Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah mengatakan pentingnya pengawasan terhadap peredaran obat-obatan ilegal dan penyalahgunaan obat di kalangan pelajar.
Sebab, saat ini pergaulan anak muda perlu mendapatkan perhatian semua pihak agar tidak terjerumus obat -obatan terlarang yang dapat merusak generasi bangsa.
"Kita mengoptimalkan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar SMP, dan SMA /SMK untuk mengantisipasi penggunaan obat-obat terlarang ," kata Amir.
Baca juga: Pemprov Banten dukung program BPOM lakukan pembinaan UMKM
