Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten mendukung program Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar berdaya saing dengan memiliki izin dari BPOM serta uji laboratorium.
Gubernur Banten Andra Soni, di Serang, Banten, Kamis, mengatakan bahwa program ini sebagai upaya untuk melindungi konsumen dari obat serta makanan yang berbahaya.
"Kami sangat mendukung program pembinaan produk UMKM yang digagas oleh BPOM, hal ini juga agar produk UMKM Banten memiliki daya saing," katanya.
Andra juga mendukung program 'Aje Ngasal' dalam mengedukasi dan sosialisasi ke masyarakat untuk mengenal penggunaan obat secara tepat dan sesuai.
Baca juga: BPOM Serang gencarkan sosialisasi pangan aman konsumsi
Sementara itu, Kepala BBPOM Serang Mojaza Sirait mengatakan beberapa program BBPOM Serang, termasuk dari hasil pengawasan dan pembinaan pada bulan Ramadhan 2025.
"Pada saat itu kami masih menemukan cincau berformalin di pasaran, sehingga dilakukan penelusuran untuk dilakukan pembinaan kepada pengusahanya," katanya.
Pihaknya berharap dengan adanya program ini kesadaran masyarakat semakin baik untuk menjaga kesehatan serta mendukung daya saing UMKM Provinsi Banten.
"BPOM juga akan melakukan pendampingan terhadap UMKM untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Untuk kuliner seperti rabeg dan sate bandeng ada yang sudah dapat izin edar,” ucapnya.
Baca juga: 35.534 pangan langgar aturan, didominasi pangan tanpa izin edar
