Lebak (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat di daerah itu tidak membuang sampah di sembarangan tempat guna mewujudkan kebersihan lingkungan.
"Buang sampah sembarangan itu tidak baik, selain menimbulkan banjir juga menjadi sumber wabah penyakit," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Lebak Nana Mulyana di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan kebersihan lingkungan agar tidak ada sampah berserakan.
Sebab, jika sampah berserakan di aliran selokan, drainase dan sungai dipastikan dapat menimbulkan banjir juga penularan berbagai wabah penyakit, seperti demam berdarah dengue (DBD).
Baca juga: DLH siagakan petugas di titik keramaian, cegah penumpukan sampah
Oleh karena itu, pihaknya minta masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya baik yang disediakan oleh pemerintah setempat maupun warga setempat.
Pemerintah Kabupaten Lebak dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 2025 melakukan kerja sama pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) melalui pelaksanaan program Local Service Delivery Improvement Program (LSDP).
Pembangunan sampah tersebut untuk meningkatkan PAD dan ekonomi masyarakat setempat.
Konsep pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir dengan membangun TPST di dua lokasi Tempat Penampungan Akhir (TPA) Kedung seluas 2 hektare dan TPA Cihara.
Menurut dia, tahun ini semua TPA harus dikelola dengan sistem TPST. "Kami meyakini dengan TPST itu memiliki keunggulan dari sisi PAD dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Nana.
Baca juga: Pemkot Tangsel siagakan 105 petugas kebersihan di malam tahun baru
Menurut dia, meski kekurangan tenaga kebersihan di Kabupaten Lebak, namun mereka bekerja keras untuk mewujudkan kebersihan Kota Rangkasbitung dan sekitarnya.
Saat ini jumlah petugas kebersihan yang ada sebanyak 184 orang atau kekurangan 52 orang, sedangkan jumlah kendaraan hidrolik 15 unit.
Petugas kebersihan bekerja secara bergiliran saling bergantian dan bisa mengangkut sampah di lingkungan masyarakat dan Pasar Rangkasbitung sekitar kurang lebih 150 ton per hari.
Selain itu juga pemerintah daerah memiliki 32 titik bak sampah kontainer, gerobak 15 unit, bak sampah terpilah 52 titik.
"Kami berharap tahun 2025 bisa mengoptimalkan pengangkutan sampah 500 ton per hari dengan adanya bantuan dua unit kendaraan hidrolik sampah dan sarana lainnya," katanya menjelaskan.
Baca juga: Chandra Asri dukung pengelolaan sampah berkelanjutan