"Kami kini siaga banjir dengan mengamankan perabotan rumah tangga, karena khawatir malam ini air Sungai Ciujung naik ke pemukiman," kata Encuk (55) warga Kelurahan Cijoro Lebak Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciujung mencapai ribuan kepala keluarga dan jika banjir terpaksa mengungsi ke tempat lain yang disediakan pemerintah daerah.
Pengalaman tahun-tahun lalu banjir yang menerjang pemukiman warga yang tinggal bantaran Sungai Ciujung mengungsi ke sekolah, sarana ibadah dan gedung.
Baca juga: Jalan menuju wisata Negeri di Atas Awan di Lebak terputus
Oleh karena itu, masyarakat di sini dipastikan begadang karena khawatir malam sampai dini hari hujan hingga menimbulkan bencana banjir.
"Kami dan warga lainnya siap-siap dan waspada Sungai Ciujung meluap ke pemukiman," kata Encuk.
Baca juga: 52 kepala keluarga di Neglasari Lebak terdampak pergerakan tanah
Abdul Muin (50) warga Kalimati Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak mengatakan dirinya merasa ketakutan banjir menimpa rumah miliknya yang jaraknya ke tepi Sungai Ciberang 20 meter.
Saat ini, dirinya mengungsi ke rumah kerabat sambil membawa peralatan elektronik dan perabotan rumah tangga agar terhindari l genangan air banjir.
"Kami berharap malam ini tidak hujan sehingga tak menimbulkan bencana banjir," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky mengatakan masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciujung agar waspada banjir sehubungan debit air sungai meluap.
Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai itu antara lain perkampungan di Kelurahan MC Rangkasbitung Barat, MC Timur Rangkasbitung Timur, Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Desa Kolelet Wetan dan Desa Pabuaran.
"Kami minta masyarakat yang tinggal di pemukiman bantaran sungai agar waspada dan kembali mengaktifkan ronda malam guna mengantisipasi banjir," katanya.