"Kita meyakini investasi itu berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," kata Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak Heru Haryadi di Lebak, Selasa.
Pemerintah Kabupaten Lebak mengoptimalkan promosi dan "tebar pesona" untuk menarik investasi Penanaman Modal Dalam Negara (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Kehadiran investasi itu tentu dapat meningkatkan Pendapatan Domistik Regional Bruto (PDRB), sehingga secara otomatis mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu juga penyerapan lapangan pekerjaan dan tanggung jawab sosial atau CSR.
Baca juga: "Banten Investment Forum 2024" tawarkan peluang investasi di Tanah Jawara
Baca juga: "Banten Investment Forum 2024" tawarkan peluang investasi di Tanah Jawara
Pemerintah daerah kini menyiapkan infrastruktur pasokan air bersih dan pembangkit listrik untuk menunjang para investor agar menanam modalnya di Kabupaten Lebak.
Begitu pula pihaknya melakukan akselerasi percepatan investasi dengan kolaborasi pemerintah pusat, provinsi dan Kementerian Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
"Dengan kolaborasi itu dipastikan investasi PMDN dan PMA akan 'menyerbu' Lebak," kata Heru.
Menurut Heru, potensi investasi di Kabupaten Lebak sangat menjanjikan karena ditunjang sarana infrastruktur jalan tol Serang - Panimbang juga Commuterline Rangkasbitung - Jakarta dan Bandara Internasional Soekarno -Hatta juga terdapat proyek strategis nasional di antaranya Kota Baru Maja dan Bendungan Karian.
"Kami berharap dua atau tiga tahun ke depan wilayah Lebak menjadi kawasan industri, perumahan, pariwisata dan pusat ekonomi di Banten," katanya.
Baca juga: Realisasi investasi di Provinsi Banten capai Rp85,44 triliun
Baca juga: Realisasi investasi di Provinsi Banten capai Rp85,44 triliun
Analis Kebijakan Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Robertus Erwin mengatakan realisasi investasi dari Januari - September 2024 mencapai Rp1.287 triliun atau 92 persen dari target Rp1.402 triliun dan dipastikan realisasi investasi pada triwulan IV 2024 (Oktober-Desember) tercapai Rp1.402 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.474 orang.
"Kami mengutamakan investasi hijau dan berwawasan lingkungan dan dapat melakukan pengurangan polusi, bahan bakar fosil," katanya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat kabupaten mengatakan bahwa mereka menginginkan investasi hijau atau "green investment" dan ramah lingkungan, sehingga terjaga kelestarian alam dan tidak menimbulkan bencana.
Sebab, tofografi wilayah Lebak perbukitan, pegunungan, daerah aliran sungai dan pesisir pantai serta kawasan hutan.
"Jangan sampai ada investasi yang menanamkan modalnya di daerah ini bisa menimbulkan kerusakan alam," kata Ahmad (55) aktivis lingkungan warga Kabupaten Lebak.
Baca juga: Realisasi investasi di Lebak pada triwulan III capai Rp681 miliar
Baca juga: Realisasi investasi di Lebak pada triwulan III capai Rp681 miliar