Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencatat 4.085 kepala keluarga yang terdampak bencana alam selama Januari hingga 9 Mei 2024.
"Bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Rangkasbitung, Lebak, Minggu.
BPBD Lebak hingga kini menyampaikan peringatan kewaspadaan bencana alam, karena cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih berpeluang pada sore hingga malam hari.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghindari korban jiwa.
Baca juga: Polres Lebak evakuasi dua pelajar tenggelam di bekas galian pasir
Baca juga: Polres Lebak evakuasi dua pelajar tenggelam di bekas galian pasir
Sebab, wilayah Kabupaten Lebak "langganan" bencana alam mulai banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung. Adapun kerugian sekitar Rp30 miliar.
Kerugian tersebut adalah kerusakan infrastruktur pemukiman dan ekonomi masyarakat yang ditimbulkan akibat bencana itu.
"Kami minta masyarakat tetap siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem musim hujan ke musim kemarau," kata Febby menambahkan.
Menurut dia, BPBD Kabupaten Lebak memetakan daerah rawan bencana alam, termasuk potensi tsunami tersebar di 15 kecamatan.
Selama ini, daerah rawan bencana alam itu, karena terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.
Baca juga: Omzet batik chanting khas Lebak kembali normal Rp250 juta/bulan
Baca juga: Omzet batik chanting khas Lebak kembali normal Rp250 juta/bulan
Dengan demikian, pihaknya minta masyarakat agar tetap waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material lebih besar.
BPBD Kabupaten Lebak kini membuka posko utama untuk melayani masyarakat jika terdampak bencana alam agar cepat menghubunginya untuk mendapatkan evakuasi pertolongan.
Mereka di posko utama itu terdiri dari petugas BPBD dan relawan tangguh selama 24 jam dengan memberlakukan siap siaga menghadapi cuaca ekstrem itu karena berpotensi menimbulkan bencana alam.
Baca juga: Srikandi PLN Banten dukung percepatan "Electrifying Agriculture" di Lebak
Baca juga: Srikandi PLN Banten dukung percepatan "Electrifying Agriculture" di Lebak
Selain itu juga petugas posko utama menyiapkan peralatan evakuasi juga ketersediaan logistik untuk penanggulangan bencana agar mereka dapat ditangani dengan baik dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Selain itu juga pihaknya meminta penanganan pascabencana melibatkan semua pihak yang terlibat baik masyarakat, media, mahasiswa, pengusaha, relawan dan lainnya
"Kami sekarang memasuki masa pancaroba dengan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kemudahan komunikasi agar penanganan bencana alam berjalan maksimal," katanya menjelaskan.
Baca juga: KPU Lebak targetkan partisipasi warga Badui pada pilkada 90 persen
Baca juga: KPU Lebak targetkan partisipasi warga Badui pada pilkada 90 persen