Panen durian di Kabupaten Lebak, Banten yang saat ini sedang berlangsung menjadi berkah bagi tenaga kerja lokal karena bisa terlibat langsung mulai dari tenaga penjualan hingga sebagai tenaga pengambilan dari kebun ataupun hutan.
"Kita bisa memperkerjakan lima tenaga kerja lokal," kata Anta (45) seorang penampung durian di Lingkar Selatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Selasa.
Panen durian di Kabupaten Lebak sejak awal November dan akan berlangsung sampai Januari 2024. Apalagi panen durian tahun ini diprediksi melimpah akibat dampak kemarau.
Sentra penghasil durian lokal di Kabupaten Lebak di antaranya Kecamatan Leuwidamar, Muncang, Sobang, Cirinten, Bojongmanik dan Gunungkencana.\
Baca juga: Berburu durian, wisatawan padati permukiman Badui
Baca juga: Berburu durian, wisatawan padati permukiman Badui
Selama musim panen durian banyak pedagang musiman di wilayah Rangkasbitung dan sekitarnya dan mereka para pedagang itu bisa menyerap tenaga kerja lokal antara dua sampai lima orang.
"Kami menampung durian dari petani dengan sistem borongan rata-rata Rp20 ribu per buah. Biasanya dalam sehari bisa menampung 2.000 buah," kata Anta menambahkan.
"Kami menampung durian dari petani dengan sistem borongan rata-rata Rp20 ribu per buah. Biasanya dalam sehari bisa menampung 2.000 buah," kata Anta menambahkan.
Dari modal Rp40 juta itu pihaknya bisa meraup keuntungan bersih Rp3,5 juta per hari setelah dipotong menggaji upah lima pekerja yang besarannya variatif.
Baca juga: Si Durian Sangkanwangi yang menjanjikan kesejahteraan warga Lebak
Baca juga: Si Durian Sangkanwangi yang menjanjikan kesejahteraan warga Lebak
Begitu juga Basit (60) seorang pedagang pengecer di Gang Kibun Rangkasbitung Kabupaten Lebak yang mengaku mendatangkan durian dari petani Badui di Kecamatan Leuwidamar dengan harga rata-rata Rp30 ribu per buah.
Pihaknya menampung durian Badui itu sekitar 500 buah per hari sehingga total modal Rp15 juta dan buah durian Badui itu dijual ke konsumen dengan harga berkisar Rp40 ribu sampai Rp120 ribu per buah.
Buah durian Badui lebih unggul dengan rasa manis, beraroma, legit dan buahnya tebal dan kebanyakan pembelinya penumpang yang turun dari angkutan commuter line Jakarta- Rangkasbitung.
"Kami selama panen durian bisa menyerap tenaga kerja sebanyak empat orang dan bisa menggaji Rp150 ribu per orang," kata Basit.
Baca juga: Panen durian di Lebak tumbuhkan ekonomi masyarakat
Baca juga: Panen durian di Lebak tumbuhkan ekonomi masyarakat
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan selama ini komoditi hortikultura jenis durian menjadi andalan ekonomi masyarakat dan menyerap ribuan tenaga kerja mulai petani, tengkulak, pedagang pengecer, buruh panggul hingga transportasi angkutan dan pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM).
Produksi buah durian jika musim panen itu bisa memasok ke wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan perputaran uang mencapai ratusan juta rupiah per hari.
"Kami minta petani dapat meningkatkan mutu dan kualitas buah durian unggul, sehingga bisa bersaing pasar dan menebus ekspor," kata Deni.