Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengajak masyarakat di daerah itu agar meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir dan longsor guna mengurangi risiko kebencanaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Rangkasbitung, Lebak, Jumat, mengatakan berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprakirakan puncak hujan pada Februari 2025 dengan ditandai hujan sedang/lebat disertai petir dan angin kencang.
Cuaca buruk tersebut berpeluang menimbulkan bencana hidrometeorologi yakni banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Dengan kondisi seperti itu, kata dia, masyarakat yang tinggal di daerah - daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
Wilayah Kabupaten Lebak alamnya pegunungan, perbukitan dan aliran sungai, sehingga berpotensi dilanda bencana banjir, pergerakan tanah dan longsor.
Baca juga: BPBD Lebak siaga potensi banjir dan longsor hadapi puncak hujan
Banjir terjadi belum lama ini terjadi di Kecamatan Wanasalam dan Banjarsari akibat meluapnya sejumlah sungai.
Selain itu, juga longsor di Kecamatan Bojongmanik, Cibeber dan Sobang sehingga menutupi badan jalan raya Cipanas - Warung Banten.
"Kami minta warga jika hujan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang lebih dari dua jam sebaiknya mengungsi ke lokasi yang lebih aman," kata Febby.
Febby mengatakan, pihaknya kini mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik guna menghadapi cuaca buruk yang berpeluang terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Persiapan peralatan evakuasi di antaranya kendaraan roda dua, roda empat dan kendaraan mobil dapur umum, tambang, gergaji mesin, perahu karet dan pelampung.
Baca juga: Sungai Cikeusik meluap, ratusan rumah di Lebak terendam banjir
Begitu juga ketersediaan logistik agar mereka pascabencana terpenuhi kebutuhan konsumsi makanan dan minuman sehingga tidak menimbulkan kelaparan.
Selain itu, juga pihaknya mendirikan posko utama yang melibatkan petugas kebencanaan dan relawan untuk melayani masyarakat menghadapi cuaca buruk tersebut.
"Kami menjalankan piket di posko utama selama 24 jam dengan bergantian guna meningkatkan kewaspadaan bencana alam," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga di lokasi korban pergerakan tanah di Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka meningkatkan kewaspadaan jika berlangsung hujan lebat disertai petir dan angin kencang agar tidak menjadi korban bencana alam.
Sebab, dirinya bersama warga lainnya tahun 2020 terdampak bencana alam longsor dan banjir.
"Kami bersama warga tinggal di tenda jika cuaca buruk berlangsung guna menghindari bencana alam itu," kata Ujang (45), warga Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak.
Baca juga: Sungai Cimoyan meluap, ratusan rumah di Lebak terendam banjir