Permintaan gula aren Cimenga di kios pedagang oleh-oleh di Kabupaten Lebak, Banten meningkat sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat di daerah itu.
"Kita biasanya bisa menjual Rp7,5 juta/pekan, namun sekarang mencapai Rp10 juta/ pekan," kata Awa (50), seorang pedagang oleh-oleh di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.
Meningkatnya permintaan gula aren tersebut berlangsung dua bulan terakhir ini. Dari omzet Rp10 juta per pekan dipastikan bisa meraih keuntungan bersih Rp3 juta per pekan atau 30 persen.
Selama ini, banyak konsumen membeli gula aren Cimenga karena memiliki kualitas dan mutu serta beraroma juga harganya terjangkau.
Baca juga: Pelaku UMKM gula aren Lebak tumbuhkan ekonomi pedesaan
Baca juga: Pelaku UMKM gula aren Lebak tumbuhkan ekonomi pedesaan
Saat ini, kata dia, harga gula Cimenga dijual Rp250 ribu per toros dengan jumlah 50 gula cetak.
"Kami mendatangkan gula aren itu dari UMKM Kecamatan Cijaku, Lebak sebagai sentra kerajinan gula dari bahan baku pohon aren itu," kata Awa menambahkan.
Begitu juga pedagang oleh-oleh di Jalan Multatuli Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Yani yang mengaku selama musim kemarau permintaan gula aren relatif meningkat sehingga dapat membantu pendapatan ekonomi pelaku UMKM juga pedagang.
Kebanyakan permintaan gula aren Cimenga itu, selain warga Lebak juga dari Bogor, Jakarta, Bandung hingga Tasikmalaya.
"Kami merasa kewalahan banyak wisatawan yang berkunjung ke Badui dan mampir ke sini dengan membeli hingga 3 toros dengan harga Rp750 ribu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Perajin gula aren di Lebak diminta tingkatkan kualitas
Baca juga: Perajin gula aren di Lebak diminta tingkatkan kualitas
Menurut dia, pendapatan guna aren sejak dua bulan terakhir meningkat hingga Rp15 juta per pekan, padahal sebelumnya mencapai Rp10 juta per pekan.
Kios pedagang oleh-oleh, selain menjual gula aren juga menjual kerupuk emping, ranginang, kaceprek, keripik pisang, opak singkong dan lainnya.
"Semua produk aneka makanan oleh itu didatangkan dari pelaku UMKM lokal, sehingga menyumbangkan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya menjelaskan.
Baca juga: UMKM binaan PLN Banten ukir prestasi di Pemilihan Pemuda Pelopor Kemenpora
Baca juga: UMKM binaan PLN Banten ukir prestasi di Pemilihan Pemuda Pelopor Kemenpora
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa mengatakan selama ini produksi gula aren menjadi andalan pendapatan ekonomi masyarakat karena terdapat perkebunan pohon aren.
Kebanyakan pelaku UMKM gula aren itu berada di Kecamatan Cijaku, Cigemblong, Muncang, Cibeber, Cilograng, Lebak Gedong, Cihara, Panggarangan, termasuk warga Badui di Kecamatan Leuwidamar.
Perputaran ekonomi dari hasil produksi gula aren hingga miliaran rupiah per tahun dengan menyerap tenaga kerja mulai petani, buruh sadap, buruh panggul, dan masyarakat.
"Kami terus minta pelaku UMKM meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan pasar," katanya.
Baca juga: Pedagang keliling di Lebak topang ekonomi keluarga
Baca juga: Pedagang keliling di Lebak topang ekonomi keluarga