Pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) gula aren di Kabupaten Lebak, Banten dapat menumbuhkan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan di daerah itu.
"Kita membina pelaku UMKM gula aren bisa menghasilkan produksi 5 ton/pekan dan dijual Rp40 ribu/kilogram, sehingga menghasilkan ekonomi Rp200 juta," kata Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Cigemblong Kabupaten Lebak Yusep Saepul Anwar di Lebak, Rabu.
Pendapatan produksi gula aren tersebut tentu cukup membantu ekonomi masyarakat pedesaan mulai petani, penyedap, buruh panggul hingga pengguna jasa transportasi.
Saat ini, harga gula aren cetak dijual Rp40 ribu dengan produksi mencapai 5 ton/pekan, sehingga bisa menggulirkan omzet pendapatan Rp800 juta/bulan.
Baca juga: Produksi padi di Lebak Januari-Agustus capai 641.318 ton
Baca juga: Produksi padi di Lebak Januari-Agustus capai 641.318 ton
Selama ini, kata dia,produksi gula aren menjadi andalan ekonomi masyarakat Cigemblong karena terdapat perkebunan pohon nira.
Hampir semua masyarakat di sini memiliki perkebunan pohon nira sebagai bahan baku gula aren bentuk cetak.
Pelaku UMKM itu memproduksi gula aren cetak, karena permintaan pasar cenderung meningkat di tengah perubahan iklim kemarau atau El Nino.
Pelaku UMKM itu memproduksi gula aren cetak, karena permintaan pasar cenderung meningkat di tengah perubahan iklim kemarau atau El Nino.
Keunggulan produksi gula aren yang diproduksi itu masuk kategori organik, karena perkebunan aren milik petani tidak gunakan pupuk kimia, sebab lokasinya berada sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Para pelaku UMKM gula aren cetak dipasok ke berbagai daerah seperti Bandung, Garut, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Bekasi dan Tangerang.
"Kami meyakini produksi gula aren itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," katanya menjelaskan.
Baca juga: Kemenkes wajibkan kepesertaan BPJS bagi masyarakat adat, termasuk Badui
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mitra Mandala Kabupaten Lebak Anwar Aan mengatakan pihaknya kini mengembangkan perkebunan pohon nira di wilayahnya binaannya seluas 170 hektare dengan jumlah petani 148 orang.
"Kami memperkirakan perguliran uang dari hasil pengembangan usaha sekitar ratusan juta rupiah per bulan, " katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan saat ini pelaku UMKM gula aren tercatat 5.815 unit dan mampu menghasilkan omzet hingga mencapai Rp 96,65 miliar per tahun.
Produksi gula aren di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Sobang, Muncang, Cibeber, Cirinten, Leuwidamar, Cilograng, Cijaku, Cigemblong, Malingping dan Panggarangan.
"Kami minta pelaku UMKM gula aren baik bentuk cetak maupun halus ditingkatkan mutu dan kualitas," katanya.