Enam tahun lalu pohon durian Sangkanwangi 1 ditanam di lahan seluas 7 hektare di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Durian varietas unggul itu pada Desember 2023 bakal memasuki masa panen kedua setelah panen perdana pada 2022, dengan hasil cukup menggembirakan.
Panen perdana pohon durian tersebut setelah berusia 5 tahun dan diperkirakan tetap produktif hingga 25 tahun ke depan.
Dibandingkan dengan kebanyakan durian lokal, durian Sangkanwangi--dari sisi ukuran-- tergolong cukup besar. Beratnya berkisar 2,5--3 kilogram. Adapun rasanya, menyerupai varietas unggul lainnya. Ada manis, beraroma wangi, daging cukup tebal, dan legit.
Oleh karena itu, harganya pun istimewa. Satu buah rata-rata dijual Rp200.000. Itu harga di tingkat pekebun.
Memang jumlah buah per pohon--berdasarkan pengalaman pada panen perdana tahun lalu-- memang sedikit. Setiap pohon hanya berbuah 30 durian.
Namun, karena harganya cukup tinggi, pada masa musim panen setiap pohon ditaksir bisa memberi pemasukan hingga Rp6 juta.
Baca juga: Petani Lebak berhasil kembangkan durian varietas Sangkanwangi
Jika ada warga memiliki 20 pohon durian varietas unggul tersebut, di atas kertas, mereka bisa menghasilkan Rp120 juta per musim. Sebuah penghasilan yang tak kalah besar dibandingkan pekerja perusahaan pada level manajemen menengah-bawah di kota besar.
Saat ini, durian varietas Sangkanwangi 1 kembali berbuah dan hampir bisa dipastikan memasuki musim panen pada Desember 2023 sampai Januari 2024.
Buah durian tersebut merupakan hasil okulasi dari plasma nutfah induk durian lokal yang kini sudah terdaftar di Kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun 2018.
Pendaftaran durian Sangkanwangi 1 melalui Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berdasarkan hasil penelitian dari Dinas Pertanian Banten, Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Banten juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pengembangan durian lokal itu masuk kategori varietas benih unggul berlabel biru dan bisa dikembangkan di wilayah Banten dan Jawa Barat.
Namun, varietas itu juga sudah dikembangkan petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak.
"Kami berharap varietas Sangkanwangi 1 bisa meningkatkan pendapatan petani," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kabupaten Lebak, Hendi Suhendi kepada ANTARA.
Baca juga: Musim durian dan kesejahteraan warga Badui
Durian varietas unggul itu pada Desember 2023 bakal memasuki masa panen kedua setelah panen perdana pada 2022, dengan hasil cukup menggembirakan.
Panen perdana pohon durian tersebut setelah berusia 5 tahun dan diperkirakan tetap produktif hingga 25 tahun ke depan.
Dibandingkan dengan kebanyakan durian lokal, durian Sangkanwangi--dari sisi ukuran-- tergolong cukup besar. Beratnya berkisar 2,5--3 kilogram. Adapun rasanya, menyerupai varietas unggul lainnya. Ada manis, beraroma wangi, daging cukup tebal, dan legit.
Oleh karena itu, harganya pun istimewa. Satu buah rata-rata dijual Rp200.000. Itu harga di tingkat pekebun.
Memang jumlah buah per pohon--berdasarkan pengalaman pada panen perdana tahun lalu-- memang sedikit. Setiap pohon hanya berbuah 30 durian.
Namun, karena harganya cukup tinggi, pada masa musim panen setiap pohon ditaksir bisa memberi pemasukan hingga Rp6 juta.
Baca juga: Petani Lebak berhasil kembangkan durian varietas Sangkanwangi
Jika ada warga memiliki 20 pohon durian varietas unggul tersebut, di atas kertas, mereka bisa menghasilkan Rp120 juta per musim. Sebuah penghasilan yang tak kalah besar dibandingkan pekerja perusahaan pada level manajemen menengah-bawah di kota besar.
Saat ini, durian varietas Sangkanwangi 1 kembali berbuah dan hampir bisa dipastikan memasuki musim panen pada Desember 2023 sampai Januari 2024.
Buah durian tersebut merupakan hasil okulasi dari plasma nutfah induk durian lokal yang kini sudah terdaftar di Kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun 2018.
Pendaftaran durian Sangkanwangi 1 melalui Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berdasarkan hasil penelitian dari Dinas Pertanian Banten, Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Banten juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pengembangan durian lokal itu masuk kategori varietas benih unggul berlabel biru dan bisa dikembangkan di wilayah Banten dan Jawa Barat.
Namun, varietas itu juga sudah dikembangkan petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak.
"Kami berharap varietas Sangkanwangi 1 bisa meningkatkan pendapatan petani," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kabupaten Lebak, Hendi Suhendi kepada ANTARA.
Baca juga: Musim durian dan kesejahteraan warga Badui