Jakarta (ANTARA) - Kepala Tim Balap Red Bull Christian Horner mengatakan pihaknya kembali menantikan persaingan sengit dengan rival terberatnya yaitu tim Mercedes pada Formula 1 musim 2024.
“Bagi saya, olahraga adalah tentang persaingan. Sangat menyenangkan memiliki persaingan. Harus ada rasa hormat, tapi olahraga tak bisa disebut olahraga tanpa adanya persaingan,” kata Horner, dikutip dari laman resmi Formula 1, Jumat.
Red Bull telah memenangkan empat gelar berturut-turut di bawah kepemimpinan Horner dari 2010 hingga 2013. Setelah itu, tim kehilangan mahkotanya dari Mercedes di bawah kepemimpinan Toto Wolff pada 2014.
Tim berjuluk Silver Arrows itu kemudian memenangkan delapan gelar konstruktor berturut-turut – dari 2014 hingga 2021 – hingga Red Bull bangkit kembali pada 2022.
Skuad Red Bull asuhan Horner beradaptasi dengan baik terhadap peraturan teknis yang baru dan merebut kembali gelar pada 2022 dan sejak itu memastikan gelar juara konstruktor kedua berturut-turut sekaligus gelar keenamnya secara keseluruhan pada 2023.
Baca juga: Menang di Jepang, Max Verstappen bawa Red Bull juara dunia konstruktor
“Jelas, kami jarang bertemu dengannya (Wolff) dalam beberapa tahun terakhir, tapi saya yakin dia sedang merencanakan sesuatu. Saya yakin mereka punya sesuatu yang sedang dikerjakan, dan mereka adalah tim yang hebat, mereka adalah tim yang besar, mereka punya pembalap yang hebat, mereka akan berusaha melawan,” ujar Horner.
Ia melanjutkan, tujuh musim tanpa gelar dan selalu berada di belakang Mercedes saat itu merupakan masa-masa yang sulit bagi tim. Namun, Horner mengatakan rasa sulit itu lah yang membuat tim semakin kuat dan yakin untuk mematahkan dominasi Mercedes.
“Rasanya sakit ketika Anda kalah. Jika tidak sakit maka sebaiknya Anda tidak perlu melakukan ini sampai sejauh ini. Kami mengalami masa yang panjang, enam hingga tujuh musim yang sulit, tapi kami tidak pernah kehilangan pandangan tentang apa yang kami inginkan, dan kami adalah tim yang mematahkan dominasi (Mercedes) itu,” kata Horner.
“Dan semuanya berjalan dalam siklus, pada titik tertentu seseorang akan mengalahkan kami. Sekarang, apakah itu Mercedes, Ferrari, McLaren, Aston Martin atau siapa pun, kita tidak tahu, tapi yang bisa kita kendalikan hanyalah apa yang kita lakukan. Jadi, hanya itu yang kami fokuskan pada diri kami sendiri,” imbuhnya.
Baca juga: Liam Lawson gantikan Daniel Ricciardo di Grand Prix Qatar
Red Bull kangen bersaing ketat dengan Mercedes di Formula 1
Jumat, 6 Oktober 2023 8:07 WIB