Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, belum menetapkan status darurat kekeringan setelah dilaporkan sekitar 50 hektare tanaman padi gagal panen dan terjadi krisis air bersih.
"Kita tetap upayakan penanganan dampak El Nino itu dengan mendistribusikan air bersih kepada warga, juga melakukan pompanisasi untuk pertanian," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi di Lebak, Kamis.
Pemkab Lebak sebelumnya sudah melakukan kegiatan reboisasi penghijauan di daerah hulu sungai untuk mengantisipasi kekeringan agar tidak menimbulkan krisis air. Kegiatan reboisasi itu dengan menanam tanaman keras, diantaranya jati, albasia, pulay, laban, mahoni, durian, kecapi, hingga bambu, yang bisa menyimpan air, sehingga kondisi aliran sungai tetap berair.
Diakuinya kekeringan saat ini menjadi ancaman gagal panen dan krisis air bersih. Namun pihaknya hingga kini belum menetapkan status darurat kekeringan, karena masih bisa ditangani dengan baik.
Baca juga: Pemkab Lebak ajak masyarakat menanam ubi-ubian
Baca juga: Pemkab Lebak ajak masyarakat menanam ubi-ubian
Pendistribusian pasokan air bersih dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke lokasi-lokasi krisis air bersih agar masyarakat kebutuhan air masyarakat untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) terpenuhi.
Selain itu juga melakukan pompanisasi dari air sungai ke areal persawahan yang mengalami kekeringan agar bisa menyelamatkan tanaman padi tersebut. Sedangkan, areal persawahan yang tidak memiliki sumber air permukaan itu dipastikan gagal panen.
"Kami terus melakukan pemantauan dampak El Nino itu dan tidak tertutup kemungkinan bisa menjadi status darurat kekeringan," kata Ade.
Baca juga: BPBD distribusikan air bersih untuk ribuan warga Lebak
Baca juga: BPBD distribusikan air bersih untuk ribuan warga Lebak
Menurut dia, kekeringan terjadi di Kabupaten Lebak seperti di Kecamatan Bayah, Wanasalam, Gunungkencana, Banjarsari, Maja, Cibadak, Leuwidamar, Rangkasbitung dan Kalanganyar.
Kekeringan itu, kata dia, patut diwaspadai karena mengancam ketersediaan pangan dan penyebaran penyakit menular, seperti infeksi saluran pernapasan akut dan diare. Selain itu rawan kebakaran di pemukiman warga dan kawasan hutan.
Pemkab, lanjutnya, terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan berbagai elemen masyarakat untuk penanganan kekeringan tersebut. "Kami berharap kemarau itu tidak menimbulkan mbencana," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya hingga kini mendistribusikan air bersih ke sejumlah kecamatan yang dilanda kekeringan.
"Kami minta warga jika terjadi krisis air segera mengajukan permintaan kepada kepala desa, diketahui kecamatan, yang ditujukan ke BPBD setempat," katanya.
Baca juga: BPBD distribusikan air bersih untuk ribuan warga Lebak
Baca juga: BPBD distribusikan air bersih untuk ribuan warga Lebak