Serang (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Caswiyono Rusydie berharap pengembangan industri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang terus bertumbuh saat ini harus bisa menyertakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
"Kuncinya adalah penguatan sektor informal dan mengintegrasikan dengan kawasan industri," kata Caswiyono dalam keterangan tertulis, Selasa.
Hal ini disampaikan Caswiyono ketika membuka pelatihan produksi olahan daging di Padomasan, Reban pada Sabtu (1/7).
Kementerian Ketenagakerjana melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang terus melakukan peningkatan kompetensi bagi pelaku UMKM.
"Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan pedagang makanan olahan di Batang, agar produknya berdaya saing dan kayak dipasarkan ke kawasan industri," kata putra asli Batang ini.
Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan bersama Komunitas Pedagang Hebat (KPH) Batang ini merupakan upaya untuk menggerakkan sektor informal yang mampu menopang industrialisasi.
Dia menyebut, sektor informal menjadi penggerak penting ekonomi rakyat dan penyerap tenaga kerja terbesar. Selain harus diadvokasi untuk mendapatkan akses terhadap modal dan pasar, para pelaku UMKM perlu dibekali kompetensi yang memadai untuk mengelola usahanya.
Senada Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang, Heru Wibowo menyebut pelatihan ini menyasar para ibu dan pedagang kecil yang menekuni kebutuhan pangan agar kemampuannya bertambah, usahanya meningkat dan ujungnya memajukan ekonomi masyarakat Kabupaten Batang.
"Tentunya, kita harapkan pelaku UMKM di Batang makin mandiri, berdaya di tengah industrialisasi. Tidak hanya sekedar jadi penonton,” imbuh Heru Wibowo.
Pemerintah harap pengembangan industri di Batang harus sertakan UMKM
Senin, 3 Juli 2023 20:32 WIB
Pelatihan yang diselenggarakan bersama Komunitas Pedagang Hebat (KPH) Batang ini merupakan upaya untuk menggerakkan sektor informal yang mampu menopang industrialisasi.