"Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada atlet, pelatih dan seluruh Kontingen Indonesia. Bapak Presiden juga berpesan bahwa setelah karantina, beliau dijadwalkan akan menerima kontingen Paralimpiade di istana," kata Amali dalam sambutan kepulangan kloter terakhir Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Selasa pagi.
Baca juga: Presiden Jokowi : Tak ada yang bisa hentikan Leani Ratri di Paralimpiade
Dalam kesempatan ini, Amali juga menegaskan apa yang ditunjukkan Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo sama sekali tidak ada bedanya dengan Olimpiade karena sama-sama bisa menghasilkan prestasi dan bisa mengharumkan nama bangsa.
Menpora mengimbau kepada masyarakat untuk juga memberikan dukungan yang sama kepada Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo.
“Posisi atlet Olimpiade dan Paralimpiade saat ini sejajar. Pemerintah menaruh perhatian yang sama bagi atlet Olimpiade maupun Paralimpiade. Diharapkan masyarakat juga bisa memberikan dukungan yang sama bagi keduanya,” ujar Zainudin Amali.
Indonesia mencatat prestasi luar biasa pada perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020. Sejarah tercipta dengan torehan dua medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.
"Satu hal yang membanggakan kita, bahwa pencapaian kontingen ini mengalami peningkatan sangat pesat dan luar biasa dibandingkan Paralimpiade Rio de Janiero 2016, saat itu Indonesia hanya berada di peringkat 76, tetapi sekarang naik menjadi peringkat ke 43,” ujar Zainudin Amali.
Kepulangan kloter terakhir kontingen Paralimpiade Indonesia ini dipimpin langsung oleh Chef de Mission Andi Herman serta Ketua NPC Indonesia Senny Marbun dan terdapat atlet dari cabang olahraga para-bulu tangkis dan para-atletik.
Turut dalam rombongan tersebut terdapat peraih medali emas Leani Ratri Oktila, Khalimatus Sadiyah, dan Hary Susanto.