Serang (ANTARA) - Polda Banten menegaskan komitmen bela negara sebagai bagian dari tugas kepolisian dalam menjaga ketahanan masyarakat, terutama melalui solidaritas kebencanaan dan upaya memperkuat ruang digital dari hoaks serta disinformasi.
Penekanan itu disampaikan dalam Upacara Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 di Aula Serbaguna Polda Banten, Kota Serang, Jumat.
Kapolda Banten Irjen Pol Hengki membacakan amanat Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan bahwa sejarah perjuangan bangsa membuktikan semangat bela negara merupakan kekuatan utama Indonesia dalam menghadapi tantangan.
Baca juga: Wawali Tangerang: Semangat bela negara jadi fondasi moral pembangunan
Kemudian ia menyoroti peran Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam menjaga keberlangsungan Republik pada masa genting, mulai dari perlawanan rakyat Aceh, perjuangan Medan Area, hingga pendirian Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
“Peringatan Hari Bela Negara ke-77 harus menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan dan memperkuat semangat bela negara di tengah dinamika global yang semakin kompleks,” ujar Kapolda.
Ia menekankan bahwa ketangguhan sosial dan kesiapsiagaan bencana menjadi wujud nyata bela negara hari ini, sejalan dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim dan kejadian ekstrem di berbagai daerah. Semangat kolektif membantu sesama disebut Kapolda sebagai bagian penting menjaga persatuan nasional.
“Tanpa peran Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, perjalanan bela negara bangsa ini tidak akan lengkap karena persatuan adalah kekuatan terbesar Indonesia,” katanya.
Baca juga: Hadapi Natal dan Tahun Baru, Polda Banten siagakan pengamanan terpadu
Wujud cinta tanah air, lanjut dia, tidak hanya dalam upaya pertahanan fisik, tetapi juga tindakan nyata untuk saling menolong saat bencana, memperkuat ekonomi keluarga, hingga berkontribusi sesuai profesi masing-masing.
Polda Banten turut menekankan pentingnya menjaga ruang digital tetap sehat dari hoaks dan disinformasi yang dapat memecah persatuan masyarakat. Kapolda menegaskan bahwa literasi digital merupakan bagian dari strategi pertahanan nasional berbasis masyarakat.
Ia menutup amanat dengan ajakan memperkuat semangat kebangsaan sebagai fondasi keamanan dan pembangunan daerah. “Mari kita bersama-sama meneguhkan tekad untuk mewujudkan Indonesia yang kuat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang selalu mampu bangkit menghadapi setiap tantangan,” pungkasnya.
Upacara diikuti pejabat utama serta personel Polda Banten. Bidang Humas menyebut peringatan ini menjadi pengingat bahwa tugas bela negara bukan hanya militer atau aparat, tetapi partisipasi seluruh warga dalam menjaga persatuan dan mencegah disrupsi sosial.
Baca juga: Cuaca buruk, Polda Banten optimalkan rekayasa lalu lintas di Merak
