Tangerang (ANTARA) - Dosen dan mahasiswa Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta melibatkan warga Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang membuat digitalisasi bank sampah yang dilengkapi dengan aplikasi bernama 'Margasmartwaste'.
Ketua Tim Hibah BIMA 2025 Universitas Mercu Buana Yuni Tresnawati di Tangerang, Rabu, mengatakan kolaborasi sangat penting dalam mengatasi masalah lingkungan khususnya sampah.
Oleh karena itu akademisi hadir untuk mendorong pemberdayaan bank sampah sebagai solusi di kawasan pemukiman serta meningkatkan partisipasi maupun keberlanjutan pengelolaan sampah di Desa Marga Mulya.
"Aplikasi bertujuan untuk memudahkan dalam proses pencatatan dan pengelolaan yang juga bisa dilakukan oleh anak muda," kata Yuni Tresnawati.
Baca juga: Cegah oknum buang sampah di jembatan, DLH Tangerang gelar operasi malam
Hibah BIMA 2025 adalah program pendanaan riset dan pengabdian kepada masyarakat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang disalurkan melalui platform Basis Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian (BIMA).
Tujuan hibah ini adalah untuk mendukung dan memperkuat kapasitas riset dan pengabdian dosen di perguruan tinggi guna menghasilkan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Kasi Pemerintahan Desa Marga Mulya Abdu Syafei menyambut baik adanya kolaborasi dari universitas dalam mendorong peran anak muda mengelola sampah.
"Kami sangat terbantu karena ini bisa mengoptimalkan peran anak muda. Apalagi pengelolaan sampah dilakukan menggunakan teknologi sesuai perkembangan zaman," katanya.
Baca juga: Masyarakat sambut Perpres PLTSa untuk atasi sampah TPA Rawa Kucing
Ketua Karang Taruna Desa Marga Mulya Syaepudin mengatakan 20 anggota yang terlibat dalam pelatihan ini akan menjadi agen perubahan untuk mengelola sampah di Desa menjadi lebih bernilai.
Apalagi dalam sesi pelatihan, anggota Karang Taruna tidak hanya menerima teori tetapi juga berdiskusi aktif mengenai berbagai cara komunikasi yang efektif.
Mereka belajar tentang pemanfaatan media sosial seperti Tiktok, Instagram, dan YouTube, strategi kerja sama dengan influencer, serta penyelenggaraan workshop dan lomba kreatif.
"Metode ini dirancang sangat menarik untuk membuat program bank sampah lebih menarik dan mudah dipahami oleh remaja," ujarnya.
Baca juga: Pengelolaan sampah jadi tenaga listrik di Kota Tangerang tunggu perpres
Pemerhati lingkungan Safto Adi Wibowo mengatakan pengelolaan sampah adalah isu yang sangat penting dan generasi muda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan.
"Pemuda memiliki peran krusial dalam pengelolaan lingkungan khususnya sampah, karena sudah banyak yang berhasil di daerah-daerah," ujarnya.
Ia juga memaparkan komunikasi persuasif yang efektif bisa menjadi kunci untuk mengajak lebih banyak orang terlibat dalam program bank sampah.
"Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan anggota Karang Taruna Marga Mulya dapat menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan berpartisipasi aktif dalam program bank sampah di desa mereka," katanya.
Baca juga: Seniman disabilitas di Pandeglang ubah sampah laut jadi karya seni
