Serang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Provinsi Banten, mengoptimalkan peran 70 bank sampah yang tersebar di wilayah itu sebagai strategi utama untuk mengatasi permasalahan sampah, sekaligus menggerakkan ekonomi sirkular di tingkat masyarakat.
Penata Kelola Penyehatan Lingkungan Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang Cahyo Harsanto di Serang, Kamis, mengatakan jaringan bank sampah ini telah menjadi aset penting dalam sistem pengelolaan sampah daerah.
"Jaringan 70 bank sampah ini adalah kekuatan kita. Karena itu perannya terus kita optimalkan melalui pembinaan agar dapat menjadi garda terdepan dalam edukasi dan pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing," katanya.
Baca juga: Warga Kota Serang ubah limbah jadi sembako dan token listrik
Menurutnya, optimalisasi peran puluhan bank sampah tersebut terbukti efektif. Pada 2024 saja, kata dia, jaringan ini berhasil mengelola sekitar 182 ton sampah yang tidak hanya mengurangi volume sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga yang terlibat.
Untuk meningkatkan kapasitas, lanjut dia, para pengelola dilatih berbagai inovasi, mulai dari penguatan tata kelola, pemanfaatan sampah organik melalui budi daya maggot, hingga mengubah sampah bernilai rendah menjadi produk kerajinan seperti sofa bed.
"Sinergi juga dibangun dengan berbagai pihak. Sampah kertas langsung diserap oleh industri, plastik dicacah untuk didaur ulang, dan sampah organik akan kami kelola dengan budi daya maggot," jelasnya.
Jumlah bank sampah di Kabupaten Serang, menurut dia, menunjukkan tren positif, tumbuh pesat dari hanya lima unit pada tahun 2019 menjadi 70 unit pada tahun 2025.
Melalui penguatan kapasitas ini, kata dia, Pemkab Serang optimistis bank sampah dapat menjadi solusi efektif untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Baca juga: Wali Kota Tangerang instruksikan camat turun ke lapangan cek bank sampah
