Lebak (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meningkatkan produktivitas padi guna mendukung program swasembada pangan.
"Kita yakin Indonesia kembali mampu berswasembada pangan," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alamsyah saat monitoring irigasi perpompaan pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jahe Nunggal, Desa Margajaya, Kabupaten Lebak, Jumat.
Menurut dia, Kementan berkomitmen untuk terus mendukung penyediaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai guna mewujudkan program nasional tersebut.
Baca juga: Pemkab Lebak lakukan percepatan tanam dukung swasembada pangan
Dengan dukungan yang ada, lanjut dia, petani di Lebak diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi yang awalnya gabah pungut 6 ton menjadi 7 ton per hektare.
Selain itu petani juga diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari tiga kali tanam menjadi empat kali tanam dalam setahun.
"Kami berharap petani di daerah ini dapat termotivasi untuk meningkatkan produktivitas padi sehingga bermuara pada kesejahteraan ekonomi," katanya menjelaskan.
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Pemkab Lebak rehabilitasi 40 irigasi
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat mengatakan produksi pangan tahun ke tahun di daerah ini selalu surplus karena gerakan percepatan tanam berjalan.
Di Kabupaten Lebak, luas baku sawah (LBS) sekitar 52 ribu hektare dengan Indeks Pertanaman (IP) tiga kali tanam sehingga total 156 ribu hektare per tahun dengan produksi gabah 750 ribu ton per tahun dan jika dikonversikan menjadi beras sekitar 450 ribu ton.
Produksi pangan di daerah itu dengan penduduk 1,4 juta jiwa dan konsumsi beras 200 ribu ton per tahun, maka Lebak mencatat surplus 250 ribu ton
"Kami berupaya maksimal mendampingi petani dan memanfaatkan setiap dukungan yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk mencapai swasembada pangan," kata Rahmat.
Baca juga: Stok beras 3,8 juta ton, Indonesia selangkah menuju swasembada