Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Provinsi Banten melakukan percepatan tanam di berbagai wilayah setempat guna mendukung program swasembada pangan.
"Kita meminta petani yang sudah panen kembali melakukan percepatan tanam," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Selasa.
Pemerintah Kabupaten Lebak komitmen untuk mewujudkan program swasembada pangan dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada mulai sarana prasarana bantuan pompa dan pompa irigasi juga peralatan pertanian (alsintan) sebagai bentuk intervensi secara masif, mulai dari tahap pra tanam, tanam, hingga pasca panen.
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Pemkab Pandeglang salurkan benih unggul
Selama ini, kata dia, Kabupaten Lebak menunjukkan capaian luar biasa dalam realisasi tanam dengan target pada Mei 2025 seluas 19 ribu hektare, namun kemungkinan bisa naik signifikan hingga 25 ribu hektare.
"Kami menargetkan realisasi tanam melibatkan aparat desa, petani, kelompok tani dan penyuluh," katanya menjelaskan.
Menurut dia, gerakan percepatan tanam juga berlangsung di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak sebagai bentuk konkret dukungan daerah terhadap program nasional.
Luas baku sawah (LBS) di Kabupaten Lebak sekitar 52 ribu hektare dengan Indeks Pertanaman (IP) tiga kali tanam sehingga total 156 ribu hektare per tahun dengan produksi gabah 750 ribu ton per tahun dan jika dikonversikan menjadi beras sekitar 450 ribu ton.
Baca juga: Gubernur Andra Soni optimistis Banten capai swasembada pangan
Produksi pangan di daerah itu dengan penduduk 1,4 juta jiwa dan konsumsi beras 200 ribu ton per tahun, maka Lebak mencatat surplus 250 ribu ton.
Karena itu, pihaknya berharap tahun ini bisa terealisasi IP tiga kali tanam dalam setahun sehingga bisa meningkatkan produksi gabah hingga 1 juta ton.
"Jika produksi gabah 1 juta ton bisa menghasilkan beras sekitar 600 ribu ton dan menyumbangkan ketersediaan pangan nasional," katanya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan petani di sini merasa lega setelah adanya bantuan pompa dengan kapasitas 6 inci sehingga bisa mengaliri persawahan seluas 50 hektare.
"Kami sekarang sudah melakukan gerakan percepatan tanam dengan penyedotan air dari Sungai Ciujung," katanya menjelaskan.
Baca juga: Stok beras 3,8 juta ton, Indonesia selangkah menuju swasembada