Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menargetkan swasembada ikan air tawar tahun 2025, karena potensi perairan begitu luas dan permintaan pasar relatif tinggi di daerah itu.
"Kita optimistis swasembada ikan air tawar dapat direalisasikan tahun ini," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Winda Triana di Lebak, Rabu.
Pemerintah daerah hingga kini terus mengoptimalkan pembinaan kelompok pembudidaya agar memiliki sumber daya manusia (SDM) pengembangan ikan tawar.
Selain itu juga penyaluran bantuan benih ikan tawar kepada kelompok pembudidaya serta memperbaiki fasilitas Balai Benih Ikan (BBI).
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Pemkab Pandeglang salurkan benih unggul
Saat ini, jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) tercatat 4.210 orang terdiri dari kelompok aktif sebanyak 2.936 orang dan 1.274 orang tidak aktif.
Kelompok RTP yang aktif mampu memproduksi ikan tawar tahun 2024 sebanyak 4.014 ton terdiri atas udang vaname 791 ton, mas 1.031 ton, nila 1.047 ton, gurame 16 ton, patin 9 ton dan bawal tawar 24 ton dengan menggulirkan perputaran uang Rp138 miliar.
Dengan demikian, kebutuhan konsumsi ikan air tawar tahun 2024 terpenuhi dan tidak dipasok dari Cianjur, Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat.
Produksi ikan tawar yang sudah terpenuhi pasar tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Warunggunung, Maja, Cilograng, Rangkasbitung, Cipanas, Lebak Gedong, Sobang, Cibadak, Cibeber dan Gunung Kencana.
"Kita tahun ini menargetkan produksi ikan air tawar sekitar 6.000 ton guna mewujudkan swasembada pangan ikan air tawar," katanya menjelaskan.
Baca juga: Gubernur Andra Soni optimistis Banten capai swasembada pangan
Winda mengatakan, pemerintah daerah juga mengembangkan perikanan air tawar dengan membuat percontohan kepada kelompok pembudidaya dengan mendapat bantuan benih hingga pembesaran.
Selain itu juga memberikan pelatihan memproduksi pakan sendiri dengan menggunakan bahan baku maggot dari binatang lalat.
Pihaknya juga membangun sarana dan fasilitas Balai Benih Ikan (BBI) yang tersebar di Kecamatan Cipanas, Kalanganyar dan Wanasalam.
"Kami bekerja keras untuk meningkatkan produksi ikan tawar, terlebih jenis ikan gurame, bawal dan patin, guna memenuhi permintaan pasar," kata Winda.
Sementara itu, Agus, pembudidaya ikan warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya kini sudah mampu menjual benih ikan lele dari pembinaan pemerintah daerah.
Harga benih ikan lele lokal bervariasi antara Rp500 sampai Rp800/benih.
"Kita bisa menjual antara 6.000 sampai 10.000 benih/triwulan hasil pembenihan ikan lokal," katanya.
Baca juga: Wujudkan swasembada energi, PLN akselerasi pengembangan hidrogen di Indonesia