Lebak (ANTARA) - Stok darah pada Unit Transfusi Darah-Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Kabupaten Lebak, Banten, menjelang Lebaran 1446 Hijriah/2025 Masehi menipis, karena selama Ramadhan pendonor berkurang.
Direktur UTD PMI Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah, di Lebak, Minggu, mengatakan selama ini permintaan darah pasien RSUD Adjidarmo Rangkasbitung cukup tinggi hingga 30 kantong per hari.
Sedangkan, stok darah yang ada tidak memenuhi permintaan pasien dengan jumlah 494 kantong.
Bahkan, stok darah golongan A sebanyak 45 kantong dan golongan AB sebanyak 32 kantong sangat kritis, karena permintaan cukup tinggi.
Baca juga: Donor darah bentuk aksi kemanusiaan tidak batalkan puasa
Untuk golongan B sebanyak 119 kantong, dan golongan O sebanyak 298 kantong dan memenuhi permintaan pasien selama Lebaran.
Ia mengatakan, kekurangan stok darah tersebut tentu berdampak terhadap pengobatan pasien rumah RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.
Untuk itu, pihaknya mengoptimalkan mencari pendonor ke luar daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Baca juga: Donor darah bentuk aksi kemanusiaan tidak batalkan puasa
Sebab pendonor sukarela dari wilayah Kabupaten Lebak relatif kecil, sehingga terpaksa dilakukan alternatif dengan pengganti donor dari keluarga pasien.
"Kami satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan darah itu melalui pengganti pendonor dari keluarga, terlebih pasien gawat darurat," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Sukri (50) seorang keluarga pasien RSUD Adjidarmo Rangkasbitung mengaku dirinya terpaksa menjadi pendonor pengganti pasien adiknya yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Kebetulan darah yang dibutuhkan itu golongan A sehingga bisa tertolong dari pendonor pengganti.
"Kami berharap darah dua kantong itu lekas sembuh penyakit adiknya," katanya pula.
Baca juga: Dharma Lautan Utama Cabang Merak gelar baksos donor darah