Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menyebutkan telah menemukan 1.746 kasus positif tuberkulosis (TBC) selama 2025 dan saat ini dalam penanganan.
Kepala Dinas Kesehatan Dini Anggraeni di Tangerang, Senin, mengatakan upaya pertama penanggulangan pertama TBC adalah mencari kasus sebanyak mungkin, memutus rantai penularannya dan obati pasien sampai tuntas.
Dalam menemukan kasus, Dinkes suda memiliki inovasi Ransel TBC yakni masyarakat dapat melakukan skrining mandiri dari gejala-gejala TBC. Apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh puskesmas.
Pemkot Tangerang juga melakukan pencarian kasus melalui puskesmas menggunakan rontgen mobile langsung ke masyarakat.
"Pemkot Tangerang telah memiliki 16 laboratorium tes cepat molekuler (TCM) untuk mendeteksi TBC dengan diagnosis pasti dan terus kami upayakan penambahan unit setiap tahunnya," kata dia.
Baca juga: Warga diimbau segera periksa jika alami batuk selama dua minggu
Sementara itu pada 2024, Dinas Kesehatan telah tata laksana pengobatan kepada 13.382 kasus atau 92 persen dari 14.687 akumulasi kasus.
Ia melanjutkan, Dinas Kesehatan juga berkolaborasi dengan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan untuk melakukan bedah rumah tidak layak huni bagi pasien TBC dari segi sanitasi dan sirkulasi udara.
"Kami juga memiliki kader Asmara TBC untuk membantu petugas di puskesmas untuk mencari dan menindaklanjuti pasien dengan TBC. Para kader akan melakukan tracing dan memastikan para pasien TBC meminum obatnya hingga tuntas. Sebab, apabila pengobatan tidak tuntas maka pasien akan resisten obat dan proses penyembuhan lebih lama dari kasus TBC ringan," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Banten: Kesadaran masyarakat berperan penting tangani TBC
Pemkot Tangerang juga menggunakan aplikasi Sistem Informasi TB (SITB) milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memantau pasien yang melakukan kontrol, dan merekam jejak pengobatannya apabila pasien berpindah domisili.
Diharapkan, masyarakat Kota Tangerang untuk tidak ragu dan tidak takut untuk memeriksakan atau melaporkan kondisi kesehatan apabila memiliki gejala TBC. Sehingga, tidak menularkan kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
"Jangan ragu dan jangan takut untuk melaporkan kondisi kesehatan. Tidak perlu khawatir karena TBC dapat disembuhkan melalui pengobatan selama 6 bulan secara tuntas. Tetap jaga kesehatan diri, kesehatan lingkungan, kebersihan rumah dan terus terapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Baca juga: Relawan tangani pasien warga Badui teridentifikasi tuberkulosis