Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.
"Kita minta masyarakat Badui waspada bencana banjir dan longsor," kata Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Oom saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Terdapat 68 perkampungan Badui di kawasan tanah hak ulayat adat dengan topografi alam pegunungan dan perbukitan.
Terdapat 68 perkampungan Badui di kawasan tanah hak ulayat adat dengan topografi alam pegunungan dan perbukitan.
Kondisi perkampungan tanah hak ulayat adat Badui masuk kategori rawan bencana alam longsor dan banjir.
Oleh karena itu, pihaknya minta masyarakat agar siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem guna mengurangi risiko kebencanaan.
Baca juga: IDI Serang dan relawan lakukan pemeriksaan kesehatan warga Badui
Baca juga: IDI Serang dan relawan lakukan pemeriksaan kesehatan warga Badui
Pengalaman beberapa tahun lalu, kata dia, bencana banjir dan longsor pernah terjadi di wilayah pemukiman kawasan masyarakat Badui.
Beruntung, bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami minta warganya tetap waspada jika curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir hingga berlangsung di atas tiga jam," katanya menjelaskan.
Baca juga: Para sukarelawan medis yang menembus hutan pedalaman Badui
Baca juga: Para sukarelawan medis yang menembus hutan pedalaman Badui
Santa, seorang warga Badui mengatakan dirinya jika cuaca ekstrem berlangsung siaga dan waspada karena kondisi rumah miliknya berada di areal tebing sehingga khawatir longsor.
"Kami mengungsi ke rumah kerabat jika curah hujan tinggi, terutama pada malam sampai dini hari," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizki mengatakan masyarakat dalam beberapa hari ke depan waspada bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang.
"Kami minta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam waspada jika cuaca ekstrem berlangsung agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Baca juga: Warga Badui suspek tuberkulosis kembali dirujuk ke RSUD Banten
Baca juga: Warga Badui suspek tuberkulosis kembali dirujuk ke RSUD Banten