Tangerang (Antaranews Banten) - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengingatkan pentingnya mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan tenaga kerja, terutama keahlian yang sedang diminati pasar.
"Pintar saja tidak cukup, tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri dengan keahlian agar sesuai dengan kebutuhan pasar," kata dia saat memberikan kuliah umum kepada ratusan wisudawan ke-XIII Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di ICE BSD City, Pagedangan, Tangerang, Sabtu.
Dia mencontohkan perusahaan yang kemerosotan eksistensinya serta dirasakan masyarakat global, yakni Nokia. Padahal perusahaan telekomunikasi tersebut tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan bisnisnya.
"Tapi sudah tidak ada relevansi antara produk yang dia hasilkan dengan kebutuhan pasar. Bayangkan, nilai sahamnya turun drastis dalam tempo singkat. Setelah hadirnya Ios dan Android," ujar Hanif.
Dengan contoh seperti itu, Hanif mengingatkan bahwa kepintaran yang dimiliki anak muda saat ini jika tidak dikembangkan akan menjadi tidak akan berguna.
Ilmu yang didapat harus seiring dengan tuntutan masyarakat, penting bagi instansi pendidikan untuk memastikan lulusannya bisa mengikuti perkembangan teknologi, ungkap dia lagi.
"Saya percaya bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Indonesia memiliki karakter. Tapi tetap harus dikelola dengan baik. Sehingga bagaimana situasinya, SDM yang kita miliki tetap bermanfaat dan dibutuhkan," kata dia.
Dhakiri juga menjelaskan SDM baru yang baru lulus dan akan lulus diharapkan mampu mengembangkan kemampuannya yakni dengan berbagai bantuan yang bisa dimanfaatkan, misalnya kolaborasi antara elemen masyarakat.
"Dengan dilibatkannya masyarakat akan membuat banyak dukungan yang akan diperoleh SDM itu sendiri," ujar Dhakiri.
Baca juga: Menakertrans Meminta Perekrutan Karyawan Perhatikan Sertifikasi Kompetensi
Hanif Dhakiri Ingatkan Soal Persaingan Tenaga Kerja
Sabtu, 30 Juni 2018 14:34 WIB
Yang benar adalah bagaimana kita menyiapkan diri kita di setiap pasar yang membutuhkan.