Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Banten Luli Agustina menargetkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di daerah itu pada 2024 sebanyak 1,5 juta.
"Kami optimistis targetkan kunjungan wisatawan tahun ini bisa terealisasi 1 juta wisatawan domestik dan 500 ribu wisatawan mancanegara," katanya di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Target wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kabupaten Lebak tahun ini menurun dibandingkan pada 2023 yang tercatat kunjungan wisatawan domestik 1,1 juta orang dan wisatawan mancanegara 868 orang.
Menurut dia, para wisatawan itu mengunjungi 248 destinasi wisata di Lebak terdiri dari wisata alam, wisata buatan, wisata budaya Badui dan wisata religi.
Namun, kebanyakan wisatawan mancanegara mengunjungi wisata pesisir Pantai Sawarna untuk bermain surving atau selancar.
Baca juga: Bupati Lebak sebut Wisata Agro Cikapek bisa tumbuhkan ekonomi baru
Baca juga: Bupati Lebak sebut Wisata Agro Cikapek bisa tumbuhkan ekonomi baru
Selama ini, lanjut Luli, pengembangan sektor pariwisata di Lebak melibatkan kolaborasi pentahelix salah satunya dengan pelaku jasa pariwisata, termasuk media. Selain itu juga menyelenggarakan kegiatan di antaranya Seba Badui dan Festival Seni Multatuli.
"Kami yakin target kunjungan wisatawan itu bisa tercapai dengan kolaborasi itu," kata Luli menegaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah berupaya untuk kemudahan wisatawan mengunjungi destinasi wisata dengan melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya, seperti penyediaan internet, penginapan, home stay dan pasar mini.
Pembangunan infrastruktur tentu berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan sehingga dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Usai Seba, kawasan Badui dipadati wisatawan
Karena itu, pemerintah daerah menaruh perhatian tinggi terhadap pembangunan sektor pariwisata, sebab secara langsung dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Lebak, ujar Luli, memiliki potensi pariwisata yang luar biasa karena terdapat wisata budaya masyarakat Badui dan tidak ada di Pulau Jawa.
Wisata budaya adat Badui masuk kategori wisatawan yang sudah mendunia, sehingga pemerintah daerah memperhatikan wisata tersebut guna meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
Sementara itu, pelaku wisata di Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah daerah dengan menargetkan 1,5 juta wisatawan karena dapat mendongkrak laju pendapatan ekonomi masyarakat.
"Kami sebagai pelaku wisata tentu menyambut baik dengan menaruh perhatian sektor pariwisata yang dilakukan pemerintah daerah itu," kata Tuti, seorang pemilik wisata buatan di Rangkasbitung Lebak.
Baca juga: Desa Padarincang masuk 50 desa wisata terbaik ADWI 2024
Baca juga: Desa Padarincang masuk 50 desa wisata terbaik ADWI 2024