Kawasan pemukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak setelah tradisi Seba dipadati wisatawan dari berbagai daerah di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat .
"Kita bersama rombongan ke sini untuk menikmati panorama alam Badui juga melihat langsung kehidupan masyarakat adat Badui,"kata Hendrawan (40), wisatawan berasal dari DKI Jakarta ditemui di kawasan Badui, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu.
Kunjungan wisatawan ke pemukiman masyarakat Badui bersama rombongan kerja yang kedua kali dan cukup melelahkan perjalanan menuju kawasan Kampung Badui Dalam, yakni Cibeo.
Perjalanan menuju Kampung Badui Dalam dari Terminal Ciboleger menempuh waktu empat jam dengan melintasi pegunungan, perbukitan yang banyak curam, dan tebing.
Baca juga: Amanat Seba Badui, Pemkab Serang komitmen jaga kelestarian alam
Baca juga: Amanat Seba Badui, Pemkab Serang komitmen jaga kelestarian alam
Setiap anggota rombongan menggunakan tongkat untuk membantu berjalan kaki melewati jalan setapak ke Kampung Badui Dalam.
"Kami berangkat hari Sabtu (1/6) dan pulang Minggu sore dengan melelahkan juga menyenangkan selama perjalanan di kawasan pemukiman Badui," katanya.
Dirinya bersama rombongan kerja berjumlah 10 orang mengunjungi kawasan wisata Badui karena ingin menikmati panorama alam dan melepaskan kepengapan di Jakarta.
Ia mengaku kunjungan wisata ke Badui sebagai melelahkan akan tetapi suasananya menyenangkan.
Ia mengaku kunjungan wisata ke Badui sebagai melelahkan akan tetapi suasananya menyenangkan.
"Kami sendiri sangat kecapaian menempuh perjalanan empat jam dengan kondisi perbukitan dan pegunungan, tetapi menyenangkan," kata dia.
Baca juga: Perajin kain tenun Badui kewalahan layani permintaan
Baca juga: Perajin kain tenun Badui kewalahan layani permintaan
Wisatawan lainnya, Seli (23), yang warga Bogor, Jawa Barat mengaku mengunjungi kawasan pemukiman Badui sudah beberapa kali, karena panorama alam masih asli dan memberikan ketenangan, kenyamanan, serta kegembiraan.
Selain itu, juga masyarakat Badui bersikap baik, damai, rukun, sederhana sehingga saling menghormati dan menghargai.
Oleh karena itu, dirinya bersama teman kuliah ditemani warga Badui berjalan kaki menebus hutan, melintasi jalan setapak menuju pemukiman Badui Dalam maupun jembatan gantung Kadu Gajah.
"Kami mengunjungi Kampung Badui Dalam menempuh perjalanan empat jam dari Terminal Ciboleger sangat melelahkan, namun menyenangkan," kata dia.
Baca juga: Petani Badui Lebak mulai panen buah keranji
Baca juga: Petani Badui Lebak mulai panen buah keranji
Sarpin, petugas pencatat tamu di Posko Kadu Ketug Ciboleger, Kabupaten Lebak mengaku wisatawan memadati pemukiman Badui sejak Sabtu (1/6) dan Minggu, sekitar 20.000 orang. Kebanyakan mereka datang bersama rombongan tempat bekerja, pelajar, mahasiswa, dan lingkungan RT dan RW.
"Kami minta wisatawan agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Luli Agustina mengatakan pemerintah daerah menargetkan kunjungan wisatawan ke pemukiman kawasan Badui 1,5 juta orang, terdiri atas 1 juta wisatawan nusantara dan 500 wisatawan mancanegara.
"Kami berharap target kunjungan wisatawan tahun 2024 itu bisa terealisasi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat," katanya.
Baca juga: Momentum Seba doakan Indonesia aman damai dan tentram
Baca juga: Momentum Seba doakan Indonesia aman damai dan tentram