Permintaan beras medium Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Lebak dan Pandeglang mengalami penurunan usai naiknya Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 dari sebelumnya Rp10.500/kilogram.
Humas Perum Bulog Divre Lebak - Pandeglang Agus saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Lebak, Selasa, mengatakan sejak harga beras SPHP pada 1 Mei 2024 terjadi kenaikan HET dari Rp10.500 menjadi Rp12.500/kilogram mengalami penurunan permintaan.
"Harga beras medium di Gudang Bulog Rp11.000 dan HET Rp12.500/kilogram," katanya.
Menurut dia, saat ini, permintaan beras SPHP di Kabupaten Lebak dan Pandeglang terjadi penurunan dibandingkan dari dua bulan sebelumnya.
Baca juga: Pemkab Lebak ajak warga hindari pemborosan bahan pangan
Baca juga: Pemkab Lebak ajak warga hindari pemborosan bahan pangan
Penjualan beras medium SPHP terhitung dari tanggal 1 sampai dengan 14 Mei 2024 sebanyak 3.825 kilogram.
Dengan demikian, penjualan beras SPHP menurun jika dibandingkan dengan realisasi penjualan pada bulan April 2024 mencapai 91.320 kilogram.
"Kami menduga menurunnya permintaan beras SPHP itu, selain terjadi kenaikan HET juga memasuki musim panen diberbagai daerah di Banten," katanya menjelaskan.
Menurut dia, persediaan stok beras SPHP relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, namun saat ini permintaan pasar terjadi penurunan.
Baca juga: Kasus DBD di Lebak tembus 1.536 orang, enam dilaporkan meninggal
Baca juga: Kasus DBD di Lebak tembus 1.536 orang, enam dilaporkan meninggal
Bahkan, kualitas beras medium SPHP itu cukup bagus dan layak dikonsumsi masyarakat.
"Meski terjadi penurunan permintaan pasar, tetapi stok beras medium di gudang selalu terpenuhi jika diperlukan operasi pasar," kata Agus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Permintaan beras SPHP di Lebak menurun usai naiknya HET Rp12.500