Sejumlah pedagang buah musiman yang dipasok dari Indramayu, Jawa Barat yang berjualan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten meraup keuntungan belasan juta rupiah.
"Kami berjualan di sini hampir setiap hari habis, karena sudah banyak pelanggan," kata Ardi (50) seorang pedagang buah di Jalan Multatuli Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Senin.
Pendapatan omzet rata-rata Rp2 juta per hari dengan keuntungan Rp500 ribu per hari dan jika diakumulasikan per bulan bisa meraup Rp15 juta.
Para pedagang buah musiman itu kebanyakan warga Indramayu, Jawa Barat dan mereka berjualan setiap musim buah.
Baca juga: Buah manggis asal Lebak tembus ekspor ke mancanegara
Baca juga: Buah manggis asal Lebak tembus ekspor ke mancanegara
Pedagang musiman itu tersebar di Jalan Multatuli, Ir Djuanda dan Hardiwinangun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Adapun buah yang mereka jual yakni mangga harum manis, mangga dermayu, buah apel, buah galek dan buah gedung dengan harga antara Rp15 ribu-Rp20 ribu/kilogram.
Buah yang dijual itu disimpan di atas becak dan pembelinya yang melintasi jalan raya tersebut dan mereka konsumen bisa memilih langsung.
Keberadaan pedagang buah musiman itu sudah berlangsung selama 13 tahun dan sudah dikenal konsumen, karena harganya relatif murah dibandingkan pedagang lainnya.
"Kami menyewa becak untuk tempat berjualan dan di sini tinggal hanya bertahan selama dua bulan setelah habis musim buah itu," kata Ardi.
Baca juga: Tingkatkan populasi ternak, Disnakeswan Lebak optimalkan IB
Baca juga: Tingkatkan populasi ternak, Disnakeswan Lebak optimalkan IB
Menurut dia, dirinya sudah satu bulan lebih berjualan buah dan setiap hari habis terjual hingga rata-rata 130 kilogram.
Buah yang dipasok dari Indramayu itu jika musim panen saja dan diperkirakan habis dua pekan ke depan.
"Kami berjualan buah itu hanya musim panen saja dan jika tidak musim buah sebagai buruh di Tangerang," kata Ardi.
Begitu juga pedagang buah lainnya , Makmur (55) mengaku dirinya jika musim buah di kampung maka dijual di Rangkasbitung, karena banyak pelanggan.
"Kami berjualan di Rangkasbitung sudah 13 tahun, meski hanya musiman dan dikenal pelanggan, bahkan bisa menghabiskan 100 kilogram per hari," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak jamin ketersediaan pangan hingga 2024
Baca juga: Pemkab Lebak jamin ketersediaan pangan hingga 2024
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan sebetulnya petani di sini mengembangkan perkebunan buah melalui program hortikultura, namun kualitasnya kalah bersaing dari Indramayu,Jawa Barat.
Karena itu, pihaknya kini tengah mengembangkan benih unggul buah yang dilakukan oleh kelompok tani dengan sistem okulasi dari pohon induknya dari Indramayu.
"Kami berharap 5-8 tahun ke depan dipastikan Lebak bisa menghasilkan panen buah dengan benih unggul itu," katanya.
Baca juga: UMKM kerajinan dompet di Lebak kembali berproduksi
Baca juga: UMKM kerajinan dompet di Lebak kembali berproduksi