Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengoptimalkan rekayasa teknologi penyuntikan inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan produksi populasi ternak milik masyarakat.
"Kami bekerja keras melakukan rekayasa teknologi IB, dan ke depan daerah ini bisa menjadi swasembada ternak daging," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak Irvan Pramerta, di Lebak, Minggu.
Pengoptimalan rekayasa teknologi IB itu lebih cepat untuk meningkatkan produksi populasi ternak besar, seperti sapi dan kerbau juga ternak kecil kambing dan domba.
Saat ini, jumlah tenaga IB yang ada sebanyak empat orang dan setiap hari melayani rekayasa teknologi IB ke sejumlah kecamatan.
Baca juga: Ketika ternak kerbau jadi tumpuan ekonomi petani Lebak
Baca juga: Ketika ternak kerbau jadi tumpuan ekonomi petani Lebak
Masyarakat yang memiliki ternak kerbau, sapi, kambing dan domba jika mengalami birahi agar cepat bunting maka bisa dilakukan rekayasa IB secara gratis.
"Kami siap melakukan rekayasa IB agar populasi ternak milik masyarakat berkembang biak dari keturunan anak, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka," katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini, data populasi ternak milik masyarakat di Kabupaten Lebak pada tahun 2022 tercatat kerbau sebanyak 12 ribu ekor dan sapi 2.000 ekor. Sedangkan populasi kambing dan domba sebanyak 300 ribu ekor.
Dengan demikian, pihaknya memaksimalkan rekayasa teknologi penyuntikan IB, sehingga populasi ternak berkembang dan meningkatkan produksi.
Baca juga: Dinkes Lebak cegah kasus cacar monyet lewat protokol kesehatan
Baca juga: Dinkes Lebak cegah kasus cacar monyet lewat protokol kesehatan