Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengoptimalkan perbaikan jaringan irigasi menghadapi perubahan iklim El Nino yang diprediksikan puncak kekeringan pada Agustus-September 2023.
"Saya kira ancaman kekeringan itu bisa berdampak terhadap sektor pertanian," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( DPUPR) Kabupaten Lebak Ivan Suyatupika di Lebak,Jumat.
Pemerintah Kabupaten Lebak telah memetakan dan mengevaluasi jaringan irigasi menghadapi El Nino agar bisa menyelamatkan produksi pangan.
Baca juga: Varietas tahan kekeringan disiapkan untuk antisipasi El Nino
Baca juga: Varietas tahan kekeringan disiapkan untuk antisipasi El Nino
Sebab, petani ada yang melakukan tanam padi pada Juli 2023 dan kini terjadi kekeringan.
Karena itu, pihaknya melakukan pemetaan dan evaluasi dengan penyisiran dan jika ditemukan debit sungai itu kecil dan berpengaruh terhadap ketersediaan pasokan air irigasi maka penangananya bisa saja rehab perbaikan rekonstruksi atau juga pemeliharaan.
Saat ini, kata dia, jumlah irigasi yang menjadi kewenangan Kabupaten Lebak tercatat 430 unit. Sedangkan, biaya perbaikan dan pemeliharaan irigasi hanya Rp6 miliar per tahun.
Baca juga: BPBD Lebak mulai siaga hadapi dampak kekeringan
Baca juga: BPBD Lebak mulai siaga hadapi dampak kekeringan
"Kami sekarang fokus melakukan pemetaan dan evaluasi irigasi dan jika debit sungai kecil tentu dilakukan perbaikan dengan optimal agar pertanian padi sawah bisa menghasilkan panen di saat musim kemarau," kata Ivan.
Ia menyebutkan, sebetulnya dana yang diperlukan untuk perbaikan irigasi sebanyak 430 unit tersebut dibutuhkan anggaran Rp235 miliar.
Namun demikian, pihaknya tetap memprioritaskan mana saja jaringan irigasi yang harus direhab agar bisa mengaliri persawahan.
Baca juga: Disperindag Lebak siap gelar operasi pasar antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Disperindag Lebak siap gelar operasi pasar antisipasi dampak El Nino
"Kami berharap musim kemarau itu bisa terselamatkan dengan melakukan penyisiran dan evaluasi irigasi itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu,petani Warunggunung Kabupaten Lebak mengaku bahwa sejak dua pekan terakhir ini terjadi kekeringan akibat curah hujan relatif kecil.
Karena itu, mereka berharap persediaan debit sungai yang mengancam kekeringan bisa dilakukan normalisasi.
"Kami meyakini normalisasi sungai itu dimusim kemarau bisa membantu ketersediaan air," kata Rohim, seorang petani di Blok Kanaga Warunggunung Kabupaten Lebak.
Baca juga: Tetua Badui ajak warganya optimalkan gerakan tanam hadapi El Nino
Baca juga: Tetua Badui ajak warganya optimalkan gerakan tanam hadapi El Nino