Sampingan
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar menyatakan petani memelihara ternak hewan besar masih sebagai usaha sampingan dan belum menjadi usaha pokok.
Untuk mengembangkan usaha ternak kerbau, petani terbentur permodalan juga minimnya sumber daya manusia dan teknologi, sehingga usaha mereka dikelola secara tradisional.
Padahal potensi usaha peternakan di Kabupaten Lebak cukup menjanjikan untuk menjadi sentra lumbung ternak karena didukung lahan yang luas.
Kebanyakan petani menggembalakan ternak dilepas di lahan-lahan perkebunan untuk mencari pakan rerumputan.
Pola pengembangan usaha seperti itu tentu kurang mendukung upaya peningkatan populasi ternak besar.
Padahal permintaan kerbau untuk kebutuhan Idul Fitri dan Idul Adha cukup tinggi.
"Saya kira pangsa pasar kebutuhan ternak kerbau cukup jelas dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sendiri, " katanya.
Pemerintah daerah berupaya mengoptimalkan edukasi dan pembinaan kepada petani yang mengembangkan ternak kerbau agar dapat meningkatkan kualitas SDM dan teknologi peternakan, antara lain melalui pengembangan budi daya rumput pecong untuk pakan.
Rumput pecong untuk 50 ekor kerbau diperlukan seluas lima hektare, karena kebutuhan pakan 50 kg/ternak/hari.
Selain itu kerbau tidak dilepas dan berada di kandang dengan kondisi bersih, dan setiap bulan mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari dokter hewan.
Pengembangan ternak kerbau harus dilakukan dengan cara inseminasi buatan ( IB) agar cepat meningkatkan populasi ternak.
Kini pemerintah daerah mengembangkan pembibitan untuk pelestarian populasi ternak kerbau agar tidak punah.
Jumlah populasi kerbau di Kabupaten Lebak menurun drastis dari sebelumnya 33.200 ekor dan masuk peringkat kedua tingkat nasional setelah Aceh, menjadi 14.000 ekor
Menurunnya populasi kerbau itu disebabkan berbagai faktor, antara lain berkurangnya pejantan, alih fungsi lahan yang mengakibatkan sulitnya rerumputan sebagai pakan ternak, dan pencurian ternak.
Selain itu juga faktor penerapan teknologi pertanian pangan, sehingga petani meninggalkan penggunaan bajak ternak kerbau.
Ternak yang dikembangkan petani itu jenis kerbau lumpur dan berat badannya bisa mencapai 500-700 kilogram.
"Kami akan mengembangkan teknik budidaya beternak kerbau sehingga bisa meningkatkan populasi hewan besar dan juga ekonomi petani," katanya.
Baca juga: Ketika petani siasati kekeringan dengan beralih tanam sayuran
Ketika ternak kerbau jadi tumpuan ekonomi petani Lebak
Oleh Mansyur suryana Senin, 24 Juli 2023 10:50 WIB