Kerukunan umat di Kampung Moderasi beragama yang digagas Kementerian Agama 2023 di Kabupaten Lebak berjalan dengan baik dan kondusif sehingga mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita tentu mengapresiasi Kampung Moderasi beragama di tengah masyarakat yang pluralisme penuh persaudaraan dan kedamaian," kata Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Selama ini, warga di Kampung Moderasi beragama di Kabupaten Lebak sangat dirasakan kerukunan, keharmonisan, toleransi dan saling menghargai antarkeyakinan.
Selama ini, kehidupan mereka dapat memperkuat dan memperkokoh persatuan dan Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).
"Kami melihat Kampung Moderasi beragama itu luar biasa , karena melakukan gotong royong dan saling tolong menolong tanpa memandang perbedaan," katanya menjelaskan.
Baca juga: Tahun ini, Kemenag bentuk Kampung Moderasi Beragama di 34 provinsi
Baca juga: Tahun ini, Kemenag bentuk Kampung Moderasi Beragama di 34 provinsi
Menurut dia, masyarakat di Kampung Moderasi beragama di Kabupaten Lebak tersebar di tiga lokasi antara lain Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kecamatan Rangkasbitung, Desa Leuwidamar Kecamatan Leuwidamar dan Desa Maja di Kecamatan Maja.
Masyarakat dari tiga kampung tersebut sangat heterogen dan pluralisme dengan perbedaan keyakinan agama,suku, budaya, bahasa dan sosial.
Namun, perbedaan itu di tengah masyarakat dan belum pernah terjadi konflik sosial maupun perbedaan pandangan.
Masyarakat di daerah itu mendapatkan pembinaan dari pemuka agama masing-masing agar umatnya saling menebar kasih sayang juga keharmonisan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Kita bersyukur di tengah keberagaman dan perbedaan di Kampung Moderasi beragama itu penuh kedamaian dan persatuan yang kuat,"katanya menjelaskan.
Baca juga: Lebak ingin jadi daerah toleran dan rukun antaragama
Baca juga: Lebak ingin jadi daerah toleran dan rukun antaragama
Ia mengatakan, FKUB Lebak saat ini terus melakukan sosialisasi Peraturan Bersama Menteri (PBM) Agama untuk memelihara dan melestarikan kerukunan antarumat beragama.
Kegiatan sosialisasi PBM itu untuk menumbuhkan jiwa kerukunan, kedamaian, persatuan dengan saling menghormati dan menghargai antar keyakinan baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan Kepercayaan.
"Kami berharap Kampung Moderasi beragama di Lebak yang memiliki keanekaragaman agama,suku, budaya,adat dan sosial itu bisa mewakili di tingkat nasional,"kata Hudori.
Sementara itu, Pendeta Gereja Pasundan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Robert mengatakan toleransi di daerah ini berjalan baik dan belum pernah terjadi konflik sosial di masyarakat.
Dimana negara Indonesia memiliki anugerah dari Tuhan dengan keanekaragaman itu harus menjadikan kekuatan untuk bersatu sebagaimana ajaran leluhur nenek moyang sejak dulu menerapkan toleransi dan kerukunan dan saling mencintai kasih sayang, kedamaian tanpa terjadi perpecahan.
"Kami beberapa tahun tinggal di Rangkasbitung Kabupaten Lebak belum pernah terjadi konflik sosial, bahkan terjalin menebar kasih sayang dan kedamaian guna mewujudkan kesejahteraan," katanya.
Baca juga: Kampung moderasi beragama ciptakan kebersamaan masyarakat
Baca juga: Kampung moderasi beragama ciptakan kebersamaan masyarakat