Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyiapkan stok gudang ikan tangkap segar di Pangkalan Pelabuhan Ikan (PPI) guna memenuhi permintaan konsumen sehingga harga di pasaran tetap stabil.
"Kita berharap dengan stok gudang itu dapat memenuhi permintaan konsumen, sehingga harga ikan tetap stabil,"kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Lebak, Kamis
Baca juga: Kementan bangun pusat pelatihan lapang di koptan Sukabungah Lebak.
Baca juga: Kementan bangun pusat pelatihan lapang di koptan Sukabungah Lebak.
Pemerintah Kabupaten Lebak selalu berupaya agar kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan nelayan itu melimpah dan memenuhi permintaan konsumen.
Sebab, mengkonsumsi ikan segar tentu memiliki kandungan omega cukup besar juga gizi tinggi dan nutrisi yang baik, sehingga mampu mengatasi stunting.
Selain itu juga mengkonsumsi ikan dapat meningkatkan kecerdasaan anak, sehingga perlu ketersediaan ikan segar.
Apalagi, pihaknya gencar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan.
"Kami menjamin persediaan ikan tangkap segar dapat memenuhi permintaan konsumen," kata Rizal.
Menurut dia, pemerintah Kabupaten Lebak menyediakan stok gudang beku/cold storage dengan kapasitas 10 ton untuk menyimpan dan menjaga kualitas ikan.
Stok gudang tersebut untuk mengantisipasi menurunya produksi tangkapan akibat cuaca buruk.
"Kita berharap stok ikan segar yang ada di gudang dapat memenuhi permintaan masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan, produksi ikan tangkap di pesisir selatan Kabupaten Lebak yang tersebar di 11 Tempat Pelelangan Ikan ( TPI) hingga mencapai 7.000 ton per bulan.
Tangkapan ikan itu di antaranya tongkol, cakalang, tuna, tenggiri, kakap, cumi, layur, kakap, selar, kembung dan ikan cue.
Selama ini, persediaan ikan tangkap mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak.
Pemerintah pusat dan daerah memfokuskan membantu para nelayan berupa peralatan alat tangkap dan armada kapal 12 grosston (GT).
Penyaluran bantuan kapal tersebut maka nelayan bisa mencari ikan ke tengah laut karena kapal 12 GT dengan jelazah sampai 60 mil dari pantai.
Penangkapan di tengah laut itu, tentu mendorong peningkatan produksi.
Selain itu juga nelayan menerima bantuan sarana alat tangkap diantaranya jaring rampus, pancing tonda, gillnet milenium, dan jaring muroami.
"Kami setiap tahun melakukan intervensi kepada nelayan dengan memberikan bantuan sarana produks itu," katanya.