Sahabat Relawan Indonesia (SRI) melakukan pemantauan kesehatan pasien Arsiti (23) warga Badui setelah operasi infeksi usus di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten.
"Kondisi Arsiti kini mulai membaik, namun belum bisa berjalan," kata Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat saat dihubungi di Lebak, Rabu.
Baca juga: Pemkab Lebak targetkan semua ternak besar divaksin untuk cegah PMK
Baca juga: Pemkab Lebak targetkan semua ternak besar divaksin untuk cegah PMK
Tim kesehatan SRI melalui bidan Arni dan bidan Ira mengunjungi Arsiti warga Badui tinggal di Kampung Cibogo RT03/13 Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak untuk memantau perkembangan kesehatannya.
Selain itu juga melakukan kontrol karena mengalami luka setelah operasi, namun sudah mengering.
Saat ini, kata dia, pasien Arsiti masih terbaring dan belum bisa berjalan.
Karena itu, tim SRI juga memberikan asupan nutrisi dan vitamin untuk menaikkan berat badannya.
"Kami berharap pasien Arsiti kembali sembuh dan bisa bercocok tanam di ladang," katanya.
Menurut dia, pasien Arsiti menjalani perawatan dan operasi infeksi usus di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung selama 20 hari.
Sebelumnya, kata dia, pasien Arsiti sempat masuk ruang Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit tersebut.
Pasien Arsiti itu sempat kebingungan ketika menjalani perawatan dan operasi di RSUD Ajidarmo Rangkasbitung, karena tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) bantuan pemerintah.
Bahkan, biaya operasi dan perawatan itu hingga mencapai Rp15 juta dan Arsiti tak mampu membayarnya.
Karena itu, Arsiti mengajukan surat keterangan tak mampu (SKTM) untuk keringanan pembayaran selama di rumah sakit.
Namun, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Kabupaten Lebak hanya memberikan Rp5 juta bagi pasien SKTM.
"Kami berharap warga Badui mendapatkan bantuan BPJS PBI dari pemerintah sehingga bisa berobat gratis," katanya.