Lebak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menargetkan semua hewan ternak besar divaksin untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kami terus mengoptimalkan vaksinasi terhadap hewan ternak besar," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanak) Kabupaten Lebak Rahmat di Lebak, Selasa.
Baca juga: Tokoh adat Badui minta para wisatawan jaga pelestarian alam
Pemerintah daerah berkolaborasi dengan Pemprov Banten dan unsur lainnya baik TNI maupun Polri untuk menggenjot vaksinasi hewan ternak besar, karena realisasi vaksinasi untuk hewan ternak besar, seperti sapi dan kerbau masih relatif rencah akibat keterbatasan petugas medis veteriner.
Ia mengatakan jumlah populasi hewan ternak besar di Kabupaten Lebak terus berkembang dan untuk sapi sebanyak 4. 322 ekor dan kerbau 15.353 ekor.
Sebagian besar peternakan sapi dan kerbau merupakan milik masyarakat dan menjadi andalan ekonomi tahunan mereka sebagai tabungan.
Para peternak sapi dan kerbau juga memasok ke Tangerang, Jakarta, dan Bogor dengan rata-rata harga Rp22 juta/ekor.
"Peternak kerbau dan sapi merasa kewalahan untuk memenuhi permintaan dari luar daerah pada Hari Raya Kurban," katanya
Ia mengatakan, saat ini realisasi vaksinasi hewan ternak besar di Kabupaten Lebak untuk kerbau dari 15.353 ekor pada vaksinasi pertama sebanyak 607 ekor dan kedua 323 ekor dengan total 930 ekor atau 3,95 persen.
Meski cakupan vaksinasi hewan ternak besar itu relatif kecil, namun pihaknya optimistis dengan kolaborasi Pemprov Banten TNI dan Polri bisa mencapai hingga di atas 90 persen.
"Kami meyakini jika vaksinasi di atas 90 persen bisa terbebas dari penyebaran PMK," katanya.
Sementara itu, Yadi (55), seorang peternak kerbau warga Rangkasbitung mengaku bahwa kerbau miliknya sebanyak 20 ekor sudah divaksinasi oleh petugas Distanak setempat. "Kami tentu sangat mendukung vaksinasi hewan ternak itu agar tidak terserang PMK," katanya.