program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang diluncurkan Kementerian Pertanian dan kementerian terkait lainnya di Kabupaten Pandeglang diharapkan mampu mendorong produksi dan kemandirian pangan di daerah ini.
Direktur MPIU IPDMIP Kementerian Pertanian (Kementan) Didi di Pandeglang, Selasa, menyatakan program yang juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Bappenas ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta kedaulatan pangan di Indonesia.
"Pada program IPDMIP ini harus ada tiga unsur yang menjadi perhatian yaitu adanya benih, ketersediaan air, dan sumberdaya. Makadari itu dalam program ini ada sekolah lapang (SL) ini untuk membina para petani dalam pengolahan pertanian, khususnya di daerah irigasi," katanya saat panen raya di Kampung Kamelang, Desa Gunung Cupu, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang.
Ia juga menyatakan sangat terkesan ketika datang ke Pandeglang, karena adanya partisipasi aktif dari masyarakat setepat sehingga yang diharapkan dengan dilaksanakannya program IPDMIP tercapai, yakni produktivitas hasil pertanian meningkat.
Baca juga: Bupati Pandeglang minta Korpri kreatif rumuskan program kerja
Baca juga: Kemensos serahkan santunan pada ahli waris korban tsunami di Pandeglang
Baca juga: Dinsos Pandeglang "launching" BPNT 2019
Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita memberikan apresiasi kepada kementerian terkait karena Pandeglang bisa mendapatkan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat tersebut.
"Semoga ini bisa menambah wawasan para petani kami, karena dari delapan kabupaten dan kota di Banten, yang dapat program ini hanya Pandeglang dan Kabupaten Serang," ujarnya.
Irna meyakini, dengan adanya SL para petani di delapan Kecamatan khususnya yang ditunjuk mengikuti program IPDMIP di antaranya Cimanuk, Cipeucang, dan Majasari akan lebih mengerti bagaimana pengelolaan irigasi yang baik.
"Jika sebelumnya belum efisien memanfatkan air, sekarang para petani dapat lebih paham akan pengolahan irigasi untuk pertanian di daerah irigasi. Harapan kita jadi lumbung pangan, ini tidak mustahil dan insya Allah terwujud oleh sebab itu pengelolaan irigasi ini terus berkelanjutan," katanya.
Koordinator Penyuluh (Korluh) Kecamatan Cimanuk Encep Juhendi membenarkan, jika dengan adanya program IPDMIP sangat signifikan dalam peningkatan kapasitas petani, salah satunya dengan adanya SL.
"Tujuan sekolah lapang adalah menerapkan teknologi dan sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan, sehingga usaha tani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan," katanya.
Menurut dia, manfaat SL adalah agar petani memahami dan mau melaksanakan tata cara budi daya dengan benar, mulai dari penggunaan benih unggul, pemupukan, dan panen pasca panen supaya produksi meningkat.
"Sebelumnya dalam satu hektar hanya 6,4 ton /hektar, dan sekarang sudah meningkat menjadi 8,2 ton/hektare. Pupuk yang kami gunakan, yakni urea 200 kg/hektare, SP 100 kg/hektare, dan NPK 150 kg/hektare," katanya.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pertanian Budi S Januardi, Kadis Ketahanan Pangan Moh. Amri, dan Camat Cipeucang Caswa.
Baca juga: Bupati Pandeglang: Banyak penerima PKH graduasi mandiri
Baca juga: Bupati Pandeglang minta ASN layani masyarakat maksimal
Baca juga: Pemkab Pandeglang "tekan" pergerakan tengkulak karena rugikan petani
Baca juga: Bupati Pandeglang: Pengelolaan DD dan ADD harus lebih transparan
Baca juga: Bupati Pandeglang dukung pencegahan pungli oleh Saber Pungli
Baca juga: Bupati Pandeglang nilai perda pemberdayaan masjid penting
Baca juga: Pemkab Pandeglang serahkan huntara dan sembako pada korban tsunami
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Direktur MPIU IPDMIP Kementerian Pertanian (Kementan) Didi di Pandeglang, Selasa, menyatakan program yang juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Bappenas ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta kedaulatan pangan di Indonesia.
"Pada program IPDMIP ini harus ada tiga unsur yang menjadi perhatian yaitu adanya benih, ketersediaan air, dan sumberdaya. Makadari itu dalam program ini ada sekolah lapang (SL) ini untuk membina para petani dalam pengolahan pertanian, khususnya di daerah irigasi," katanya saat panen raya di Kampung Kamelang, Desa Gunung Cupu, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang.
Ia juga menyatakan sangat terkesan ketika datang ke Pandeglang, karena adanya partisipasi aktif dari masyarakat setepat sehingga yang diharapkan dengan dilaksanakannya program IPDMIP tercapai, yakni produktivitas hasil pertanian meningkat.
Baca juga: Bupati Pandeglang minta Korpri kreatif rumuskan program kerja
Baca juga: Kemensos serahkan santunan pada ahli waris korban tsunami di Pandeglang
Baca juga: Dinsos Pandeglang "launching" BPNT 2019
Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita memberikan apresiasi kepada kementerian terkait karena Pandeglang bisa mendapatkan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat tersebut.
"Semoga ini bisa menambah wawasan para petani kami, karena dari delapan kabupaten dan kota di Banten, yang dapat program ini hanya Pandeglang dan Kabupaten Serang," ujarnya.
Irna meyakini, dengan adanya SL para petani di delapan Kecamatan khususnya yang ditunjuk mengikuti program IPDMIP di antaranya Cimanuk, Cipeucang, dan Majasari akan lebih mengerti bagaimana pengelolaan irigasi yang baik.
"Jika sebelumnya belum efisien memanfatkan air, sekarang para petani dapat lebih paham akan pengolahan irigasi untuk pertanian di daerah irigasi. Harapan kita jadi lumbung pangan, ini tidak mustahil dan insya Allah terwujud oleh sebab itu pengelolaan irigasi ini terus berkelanjutan," katanya.
Koordinator Penyuluh (Korluh) Kecamatan Cimanuk Encep Juhendi membenarkan, jika dengan adanya program IPDMIP sangat signifikan dalam peningkatan kapasitas petani, salah satunya dengan adanya SL.
"Tujuan sekolah lapang adalah menerapkan teknologi dan sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan, sehingga usaha tani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan," katanya.
Menurut dia, manfaat SL adalah agar petani memahami dan mau melaksanakan tata cara budi daya dengan benar, mulai dari penggunaan benih unggul, pemupukan, dan panen pasca panen supaya produksi meningkat.
"Sebelumnya dalam satu hektar hanya 6,4 ton /hektar, dan sekarang sudah meningkat menjadi 8,2 ton/hektare. Pupuk yang kami gunakan, yakni urea 200 kg/hektare, SP 100 kg/hektare, dan NPK 150 kg/hektare," katanya.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pertanian Budi S Januardi, Kadis Ketahanan Pangan Moh. Amri, dan Camat Cipeucang Caswa.
Baca juga: Bupati Pandeglang: Banyak penerima PKH graduasi mandiri
Baca juga: Bupati Pandeglang minta ASN layani masyarakat maksimal
Baca juga: Pemkab Pandeglang "tekan" pergerakan tengkulak karena rugikan petani
Baca juga: Bupati Pandeglang: Pengelolaan DD dan ADD harus lebih transparan
Baca juga: Bupati Pandeglang dukung pencegahan pungli oleh Saber Pungli
Baca juga: Bupati Pandeglang nilai perda pemberdayaan masjid penting
Baca juga: Pemkab Pandeglang serahkan huntara dan sembako pada korban tsunami
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019