Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menyerahkan 248 unit hunian sementara (huntara) di Citanggok dan Cicadas, Desa Teluk kepada warga yang terdampak tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat menyerahkan huntara dan sebako bagi warga penghuni huntara itu, Rabu, menyatakan setelah selesai huntara maka pembangunan hunian tetap (huntap) harus dipikirkan.

 "Nanti saya akan kordinasi dengan pihak Provinsi  Banten, karena pengadaan tanahnya dari Provinsi.  Saya juga sudah sampaikan kepada Bapak Gubernur pada peringatan HUT Pandeglang, 1 April 2019," katanya.

Untuk anggaran huntap,kata dia,  memang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dikawal oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Baca juga: Huntara bagi warga Sukaresmi terdampak tsunami di lahan reforma agraria

"Prototype-nya sudah disiapin, dan jika anggarannya sudah ada saya yakin akan disegerakan. Saya minta awal Desember 2019 sudah ada progres," katanya.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan ( DPKPP ) Syarif Hidayat mengatakan, setelah huntara selesai memang akan segera dibangun huntap. 

"Lebih cepat tentu akan lebih baik. Seperti dikatakan Ibu Bupati, bantuan huntap ini dari pusat, dan kurang lebih ada 700 KK yang akan mendapatkannya,  jika ingin tahu huntap seperti apa ada contohnya di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang,"  ujarnya.

Menurut Syarif, huntap itu prototype-nya dinamakan Rumah Instan Sehat Sederhana (RISHA) dengan yipe 36. "Pembangunannya tidak dikontraktuilkan, dikerjakan dibantu oleh masyarakat penerima diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan nanti ada teknisi khususnya," katanya.

Baca juga: Pemprov Banten selesaikan hunian tetap korban tsunami Agustus
 

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019