Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terus berupaya "menekan" pergerakan tengkulak karena sangat merugikan bagi daerah dan para petani setempat.
"Banyak gabah Pandeglang dibawa keluar daerah dan dikembalikan ke daerah ini dengan di klaim beras daerah lain. Di sini harus benar dimaksimalkan resi gudang, agar para petani pandeglang tidak menjual kepada para tengkulak," kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat sosialisasi sistem resi gudang (SRG) di Pandeglang, Selasa.
Irna tidak menyalahkan petani karena menjual kepada tengkulak, hal ini karena resi gudang di Kabupaten Pandeglang belum dapat dioptimalkan.
"Petani itu pahlawan devisa harus kita bela, tapi hingga saat ini jauh dari sejahtera karena yang meraup keuntungan itu kalangan tengah yaitu tengkulak. Saya harap dengan adanya resi gudang dapat memberi keuntungan kepada petani," ujarnya.
Irna mengakui, di Pandeglang banyak gudang, namun tidak semua bisa dijadikan sebagai resi gudang. Padahal adanya resi gudang ini dapat menyelamatkan produk pertanian.
Baca juga: Bupati Irna ingin Pandeglang jadi lumbung beras
"Dengan resi gudang, gabah dari Pandeglang tidak akan keluar dari Pandeglang. Oleh sebab itu, hasil panen petani harus diserap oleh pemerintah melalui Bulog dan resi gudang," katanya.
Menurut dia, jika Kabupaten Pandeglang harus jadi daerah yang mandiri pangan, namun tidak mengabaikan perjuangan dari pahlawan pangan.
"Kita ingin kemandirian pangan karena Pandeglang daerah agraris. Kesejahteraan petani juga harus dipikirkan agar mereka bisa mempunyai modal untuk meningkatkan kualitas produksi pertaniannya," tutupnya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan E Andi Kusnardi mengatakan, jika saat ini yang sudah resi gudang ada dua yaitu resi gudang Panimbang dan Cikeusik.
"Memang sempat ada permasalahan sedikit untuk resi gudang Cikeusik, namun sudah kita selesaikam melalui pihak Kejaksaan. Sekarang akan kita lanjutkan proses pengembangannya," kata Andi
Andi menjelaskan, mengapa saat ini baru dua yang dapat dijadikan resi gudang, hal ini kata dia untuk resi gudang itu ditunjuk Badan Pengawas Perdagangan Komodity (Bapepti).
"Mekanisme Resigudang kebijakan Kemendag, melalui Bapepti melakukan sistem untuk meringankan petani dari tengkulak oleh sebab itu menunjuk gudang yang dijadikan sebagai resi," ujarnya.
Menurut Andi, sistem resi gudang yang sudah berjalan adalah di Cianjur, "Kita sudah belajar kesana, dimana seluruh petani bisa meresikan gabahnya mereka bisa mendapatkan uang sebelum panen," katanya.
Baca juga: Bupati Pandeglang: Pengelolaan DD dan ADD harus lebih transparan
Baca juga: Bupati Pandeglang dukung pencegahan pungli oleh Saber Pungli
Baca juga: Bupati Pandeglang nilai perda pemberdayaan masjid penting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Banyak gabah Pandeglang dibawa keluar daerah dan dikembalikan ke daerah ini dengan di klaim beras daerah lain. Di sini harus benar dimaksimalkan resi gudang, agar para petani pandeglang tidak menjual kepada para tengkulak," kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat sosialisasi sistem resi gudang (SRG) di Pandeglang, Selasa.
Irna tidak menyalahkan petani karena menjual kepada tengkulak, hal ini karena resi gudang di Kabupaten Pandeglang belum dapat dioptimalkan.
"Petani itu pahlawan devisa harus kita bela, tapi hingga saat ini jauh dari sejahtera karena yang meraup keuntungan itu kalangan tengah yaitu tengkulak. Saya harap dengan adanya resi gudang dapat memberi keuntungan kepada petani," ujarnya.
Irna mengakui, di Pandeglang banyak gudang, namun tidak semua bisa dijadikan sebagai resi gudang. Padahal adanya resi gudang ini dapat menyelamatkan produk pertanian.
Baca juga: Bupati Irna ingin Pandeglang jadi lumbung beras
"Dengan resi gudang, gabah dari Pandeglang tidak akan keluar dari Pandeglang. Oleh sebab itu, hasil panen petani harus diserap oleh pemerintah melalui Bulog dan resi gudang," katanya.
Menurut dia, jika Kabupaten Pandeglang harus jadi daerah yang mandiri pangan, namun tidak mengabaikan perjuangan dari pahlawan pangan.
"Kita ingin kemandirian pangan karena Pandeglang daerah agraris. Kesejahteraan petani juga harus dipikirkan agar mereka bisa mempunyai modal untuk meningkatkan kualitas produksi pertaniannya," tutupnya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan E Andi Kusnardi mengatakan, jika saat ini yang sudah resi gudang ada dua yaitu resi gudang Panimbang dan Cikeusik.
"Memang sempat ada permasalahan sedikit untuk resi gudang Cikeusik, namun sudah kita selesaikam melalui pihak Kejaksaan. Sekarang akan kita lanjutkan proses pengembangannya," kata Andi
Andi menjelaskan, mengapa saat ini baru dua yang dapat dijadikan resi gudang, hal ini kata dia untuk resi gudang itu ditunjuk Badan Pengawas Perdagangan Komodity (Bapepti).
"Mekanisme Resigudang kebijakan Kemendag, melalui Bapepti melakukan sistem untuk meringankan petani dari tengkulak oleh sebab itu menunjuk gudang yang dijadikan sebagai resi," ujarnya.
Menurut Andi, sistem resi gudang yang sudah berjalan adalah di Cianjur, "Kita sudah belajar kesana, dimana seluruh petani bisa meresikan gabahnya mereka bisa mendapatkan uang sebelum panen," katanya.
Baca juga: Bupati Pandeglang: Pengelolaan DD dan ADD harus lebih transparan
Baca juga: Bupati Pandeglang dukung pencegahan pungli oleh Saber Pungli
Baca juga: Bupati Pandeglang nilai perda pemberdayaan masjid penting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019