Bupati Pandeglang, Provinsi Banten Irna Narulita menyatakan daerah ini merupakan lumbung padi yang memberikan kontiribusi cukup besar pada produksi Provinsi Banten bahkan nasional.

 "Sebagai lumbung pangan kami masih butuh pengolahan dihilirnya seperti penggilingan dan pengemasan, sehingga yang keluar dari Pandeglang itu bukan gabah melainkan beras," kata Irna Narulita  saat menenima Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yagg akan melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tematik di Pandeglang, Selasa.

Irna menyatakan ingin mengubah pradigma yang selama ini Pandeglang dikenal sebagai lumbuh padi menjadi lumbuh beras, dan berharap para mahasiswa IPB bisa memberikan solusi untuk mewujudkan keinginan tersebut.

"Inilah saatnya para mahasiswa dapat menerapkan ilmu selama menepuh pendidikan di bangku perkuliahan. Mudah-mudahan dicarikan solusinya dalam program KKM ini, sehingga hasil penelitian ini jika memang bagus bisa diterapkan," ujarnya.

Keinginan menjadi lumbung beras, kata dia, karena selama ini banyaknya padi Pandeglang yang dibawa keluar dan proses menjadi beras, kemudian di klaim milik daerah lain. 

"Ini masih saja terjadi karena banyaknya tengkulak, oleh sebab itu kami akan mengupayakan pengolahan dihilir secara maksimal agar barang keluar itu berupa beras Pandeglang bukan padi," katanya.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Prof Dr Ono Suparno  mengatakan jika mahasiswa yang akan melakukan KKM tematik di Pandeglang adalah Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Perikanan Kelautan sebanyak  161 orang dan akan disebar di beberapa kecamatan.

Dikatakan Ono, antara Fakultas Teknologi Pertanian dan Perikanan penempatannya tentu berbeda, karena kultur daerah harus sesuai dengan jurusannya. 

"Mahasiswa Fakultas Pertanian akan ditempatkan di Kecamatan Karangtanjung, Koroncong dan Cikesik. Sedangkan Fakultas Perikanan Kelautan yaitu di Kecamatan Sumur, Kecamatan Panimbang, dan Cigeulis," terangnya.

Para Mahasiswa ini akan melakukan KKM selama kurang lebih 40 hari dari 18 Juni - 29Juli, dan selama berada di pandeglang  harus  dapat berempati kepada masyarakat dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dilapangan.

"Setelah itu baru menyusun program kerja karena sekarang KKM tematik, harus kritis , analitik, dinamis, menghargai waktu, menjaga kemitraan, dan berkomunikasi serta bangun kerjasama yang baik," katanya.

Baca juga: Masjid Al-Azhom dilengkapi ATM Beras karya lulusan FK-UI

Baca juga: Gubernur Banten lepas 136 kendaraan pengangkut beras toko tani Indonesia

Baca juga: Lebak menjadi pemasok beras nasional

 

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019