Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) terus memperkuat Sistem resi Gudang (SRG) guna meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di daerah tersebut.
"Kami terus melakukan edukasi dan sosialisasi akan manfaat menggunakan SRG bagi petani kelapa," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong di Manado, Kamis.
Apalagi, lanjut dia, harga kopra yang sering kali turun signifikan. Menurut dia, jika ada SRG petani tidak akan merasa rugi, karena bisa disimpan di gudang, setelah harga naik baru dijual ke pasar.
Dia mengatakan untuk gudang SRG sudah lama dibangun oleh pemerintah pusat dan berlokasi di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow.
"Yang masih menjadi kendala, pengelola gudang SRG yang masih belum siap," katanya. Pemerintah, lanjut Hanny, terus mencari pengelola yang siap melaksanakan SRG di Sulut.
Jadi, katanya, dengan SRG komoditas petani bisa disimpan dalam gudang pada saat harga menurun cukup tajam. Pihak gudang akan mengeluarkan surat resi yang bisa dijadikan jaminan untuk mengambil pinjaman di bank.
Pada saat harga komoditas tersebut sudah kembali membaik, maka pihak gudang akan menjual ke pasar, sehingga petani tidak mengalami kerugian.
Barang yang dapat disimpan dalam SRG yakni seperti gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, kopra, rumput laut, dan garam, serta masih banyak lagi, sesuai yang diatur oleh pemerintah.
Sulut perkuat Sistem Resi Gudang tingkatkan kesejahteraan petani kelapa
Kamis, 2 Mei 2019 12:35 WIB
Dengan SRG komoditas petani bisa disimpan dalam gudang pada saat harga menurun cukup tajam. Pihak gudang akan mengeluarkan surat resi yang bisa dijadikan jaminan untuk mengambil pinjaman di bank.