Jakarta (ANTARA) - Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily menilai koalisi Pilpres tidak perlu dibubarkan karena tujuan utama pembentukan koalisi untuk terus mengawal dan mendukung pemerintahan kedepan.
"Soal koalisi dalam pemerintahan, saya kira tidak perlu dibubarkan ya. Tujuan koalisi ini yang paling utama adalah mengawal dan mendukung Pemerintahan Jokowi-Kyai Ma’ruf agar efektif dalam mencapai target-target nawacita jilid kedua," ujar Ace di Jakarta, Senin.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu mengatakan setelah pengumuman KPU Yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, tidak ada lagi pasangan 01 maupun pasangan 02. Yang ada adalah nomor tiga yaitu persatuan Indonesia.
"Pemilihan Presiden telah usai. Rakyat kembali bersatu," kata dia.
Namun dia kembali menekankan bahwa koalisi tidak perlu dibubarkan karena koalisi memiliki kewajiban untuk memastikan agar janji-janji kampanye Jokowi-Ma’ruf, manakala ditetapkan sebagai pemenang pemilu, dapat terwujud melalui dukungan di parlemen.
Sebelumnya politisi Demokrat Rachland Nashidik mengusulkan koalisi Pilpres dibubarkan agar menurunkan tensi politik akar rumput. Terkait hal itu Ace mengatakan saat zaman SBY, koalisi pendukung Presiden SBY-Boediono juga tidak dibubarkan.
"Koalisi pak SBY-Boediono bahkan terinstitusionalisasi dalam Sekretariat Gabungan yang terdiri atas partai politik pendukung SBY dalam Pilpres 2009 yang lalu plus Partai Golkar waktu itu," jelasnya.
Dia menegaskan apabila alasan pembubaran koalisi agar tidak lagi terjadi perkubuan di akar rumput, maka sejatinya hal itu bergantung dari para elite politik.
"Itu tergantung elit politiknya. Sejauh ini masyarakat sudah menganggap selesai kok dengan Pilpres. Masyarakat sudah menerima siapapun yang menang menjadi Presiden terpilih dalam pemilu 2019. Yang belum siap justru para elitnya yang memprovokasi utk tidak menerima hasil Pilpres dan tidak siap kalah," jelasnya.
***2***
Golkar nilai koalisi terus kawal dan dukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Senin, 10 Juni 2019 13:08 WIB
Setelah pengumuman KPU Yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, tidak ada lagi pasangan 01 maupun pasangan 02. Yang ada adalah nomor tiga yaitu persatuan Indonesia.