Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai pemerintah harus mewujudkan aspirasi kaum buruh yang menginginkan adanya peningkatan kesejahteraan, untuk perbaikan hidup ke depan.
"Di peringatan Hari Buruh ini pesan saya, perhatikan dan perjuangkan apa yang menjadi aspirasi kaum buruh," kata Fadli usai menghadiri peringatan Hari Buruh di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu.
Dia menilai mewujudkan aspirasi kaum buruh sangat penting untuk perbaikan Indonesia ke depan khususnya dalam hal kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, komponen dan elemen buruh termasuk terbesar setelah petani sehingga kalau buruh, petani dan nelayan sejahtera maka Indonesia akan sejahtera.
"DPR sejak dulu mendukung revisi PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan tinggal pemerintah melaksanakannya karena kalau mau maka bisa dari dulu," ujarnya.
Fadli menilai tuntutan buruh untuk menghapus sistem kerja kontrak, meningkatkan Komponen Hidup Layak (KHL) pada 84 poin, dan menuntut diturunkannya harga kebutuhan pokok adalah hal yang masuk akal.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan ada lima tuntutan yang mereka suarakan dalam aksi dengan tema "Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi Jujur Damai".
Pertama menurut dia, tolak upah murah dengan mencabut Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan dan menaikkan Komponen Hidup Layak (KHL) menjadi 84 item.
Tuntutan kedua menurut dia, menuntut pemerintah untuk segera menghapus sistem kerja kontrak dan pemagangan yang berkedok kerja kontrak.
Ketiga menurut Said Iqbal, pemerintah harus segera meningkatkan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun.
"Keempat turunkan tarif dasar listrik dan harga sembako, dan kelima tingkatkan kesejahteraan dan pendapatan guru dan tenaga honorer serta pengemudi ojek daring," katanya.
Fadli Zon: wujudkan aspirasi buruh
Rabu, 1 Mei 2019 16:21 WIB
Komponen dan elemen buruh termasuk terbesar setelah petani sehingga kalau buruh, petani dan nelayan sejahtera maka Indonesia akan sejahtera