Banten (ANTARA) -
Ajakan itu disampaikan Edi, yang memberikan sambutan pada acara Riung mungpulung pada puncak perayaan Hari Jadi Kota Cilegon yang ke-20, yang digelar di Halaman Kantor Wali Kota Cilegon, Sabtu.
Wali Kota Cilegon mengaku sangat bangga dengan situasi pemilu yang berjalan aman, lancar dan terkendali di kota Cilegon. Hal ini menunjukan tingkat kedewasaan masyarakat di daerahnya dalam berdemokrasi sudah semakin mapan.
Namun demikian, mengemukanya aksi saling hujat akibat perbedaan pilihan serta pandangan politik di masyarakat, baik menjelang maupun pasca pileg dan pilpres pada pemilu tahun ini, seperti ujaran kebencian, hoax, aksi saling hujat antar pendukung, dan fitnah yang bertebaran di media sosial, yang menyerang personal, peserta pemilu baik pileg maupun pilpres, serta penyelengara, dikhawatirkan berdampak pada kehidupan di masyarakat, sehingga perlu mengingatkan seluruh masyarakat kota Cilegon untuk tetap menjaga silaturahmi dan kebersamaan.
"Saya bersyukur, pelaksanaan pemilu di Cilegon berjalan aman,lancar dan terkendali. Tapi saya mewakili pemerintah mengingatkan bahwa dengan berakhirnya hampir seluruh tahapan pemilu, maka mari kita semua kembali bersatu dan bersama-sama membangun Kota Cilegon. Kita tidak perlu dihinggapi stress berkepanjangan pascapemilu karena terlalu banyak mengambil hasil quick count atau real count," ujarnya.
Pada kesempatan itu, wali kota bersama jajaran Muspida menandatangani kesepakatan bersama, antara pemerintah Kota Cilegon, Polres Cilegon, Kodim 0623 Cilegon, Kejaksaan Negeri Cilegon, DPRD Kota Cilegon, KPUD Cilegon, Bawaslu Kota Cilegon, pengurus partai politik, tokoh masyarakat dan pemuda serta pemuka agama, dalam rangka menjalankan kesepakatan komitmen untuk menunggu dan menerima keputusan KPU guna menciptakan situasi yang aman, damai dan sejuk.
Edi menambahkan, pesta demokrasi sudah sepatutnya dijadikan momentum meningkatkan kedewasaan dalam menggunakan gak politik, untuk kepentingan membangun negeri khususnya daerah, bukan malah dijadikan sebagai sarana untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
"Kita juga tidak pantas jika harus memutus tapi silaturahmi dengan saudara dan anggota masyarakat hanya karena berbeda pilihan," ujarnya. Imbuhnya.