Serang (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan bahwa program penataan kawasan kumuh yang dicanangkan pemerintah tidak akan menggunakan pendekatan penggusuran atau relokasi, melainkan mengubah kawasan tersebut menjadi lingkungan yang sehat dan bernilai ekonomis.
"Kita tidak berpikir relokasi. Kita berpikir bagaimana menata kawasan yang kumuh menjadi kawasan yang sehat, dan kalau bisa juga memasukkan kegiatan ekonomi bagi warganya," ujar Maruarar usai menghadiri acara akad massal di Perumahan Banten Indah, Kota Serang, Banten, Sabtu.
Maruarar mengakui bahwa mengubah kawasan padat penduduk menjadi wilayah yang tertata sekaligus menjadi pusat ekonomi rakyat bukanlah proses yang mudah. Hal ini membutuhkan edukasi dan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar terbuka terhadap perencanaan pemerintah.
"Ini proses yang tidak mudah, tapi kita mesti mulai. Tujuannya untuk mendekatkan ekonomi rakyat," tambahnya.
Baca juga: Menteri Ara: kemudahan akses miliki rumah oleh MBR jadi prioritas.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menjelaskan bahwa salah satu percontohan (pilot project) penataan ini sedang dimulai di Kelurahan Menteng, Jakarta.
Berdasarkan data Kementerian PKP, dari 29.000 penduduk di Kelurahan Menteng, sekitar 24.000 di antaranya masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Kami menginisiasi program Gotong Royong melalui CSR. Target awal ada 50 rumah yang akan dibenahi. Konsepnya tidak hanya memperbaiki fisik rumah, tetapi kami mendata rumah mana yang memiliki usaha," jelasnya.
Sri memaparkan rencana untuk memoles kawasan tersebut menjadi destinasi wisata kuliner dengan menata alur sungai dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, penataan kawasan tidak hanya memperbaiki hunian, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi baru bagi warga setempat.
"Kita ingin mendress up daerah itu untuk menjadi tempat kuliner, jadi seperti wisata. Sungai-sungainya akan kita rapikan," pungkas Sri.
Baca juga: Realisasi FLPP per 19 Desember 263.017 unit rumah
