Serang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang meminta warga senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan, mengingat ibu kota Provinsi Banten tersebut masuk dalam kategori daerah rawan yang diintai tujuh potensi bencana.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, di Serang, Selasa, menegaskan bahwa kesiapsiagaan diperlukan karena bencana tidak dapat diprediksi kapan akan datang.
"Warga Kota Serang pun diminta senantiasa melakukan kesiapsiagaan," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi banjir di Banten, BBWS C3 siagakan infrastruktur dan peralatan
Dia memaparkan, tujuh potensi bencana yang mengintai Kota Serang meliputi banjir, kekeringan, angin puting beliung, gempa bumi, hingga kegagalan teknologi.
Potensi bencana kegagalan teknologi, jelasnya, tetap harus diwaspadai meski Kota Serang tidak memiliki industri berat. Hal ini dikarenakan lokasinya yang berdekatan dengan Cilegon dan Kabupaten Serang.
“Walaupun tidak punya industri berat, tapi tetap harus waspada jika terjadi di tetangga sebelah. Karena pekerja industri di Cilegon, Kabupaten Serang rata-rata bermukim di Kota Serang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, beberapa faktor yang memicu potensi bencana tersebut di antaranya adalah saluran irigasi atau drainase yang tersumbat, tumpukan sampah yang menghambat laju air, serta korsleting listrik yang dapat menyebabkan kebakaran.
Baca juga: BPBD Tangerang imbau waspadai cuaca ekstrem hingga 15 November
Lebih lanjut, Diat menerangkan bahwa berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Kota Serang saat ini masuk dalam kategori bencana sedang.
"Alhamdulillah dua tahun lalu kita risiko bencananya tinggi, tapi seiring meningkatnya indeks ketahanan daerah, nilai IRBI kita turun dari tinggi ke sedang," jelasnya.
Meski demikian, penurunan status risiko tersebut tidak boleh mengurangi tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana yang ada.
Baca juga: Kota Tangerang rumuskan pembentukan FPRB bangun kota tangguh bencana
