Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten terus mengoptimalkan layanan skrining tuberkulosis (TBC) gratis untuk Active Case Finding atau mencari kasus sebanyak mungkin.
"Saat ini tercatat sudah 60 ribu warga yang melakukan layanan skrining gratis. Kita akan tingkatkan lagi jumlahnya di sisa waktu tiga bulan hingga akhir tahun ini," kata Kepala Dinkes Kota Tagerang Dini Anggraeni di Tangerang, Selasa.
Dini mengatakan layanan skrining gratis adalah bentuk respons terhadap tingginya risiko penularan TBC di lingkungan padat penduduk serta sebagai langkah preventif untuk melindungi masyarakat sejak dini.
Baca juga: Provinsi Banten raih capaian tertinggi nasional dalam eliminasi TBC
Melalui skrining TBC gratis ini, Pemkot Tangerang ingin memastikan warga Kota Tangerang mendapatkan layanan kesehatan yang adil, cepat dan tanpa beban biaya.
Pelaksanaan skrining TBC gratis dilakukan secara menyeluruh di 39 puskesmas kepada seluruh elemen masyarakat dengan wawancara gejala, rontgen dada dan pengambilan dahak apabila diperlukan dalam hal ini dilakukan metode rontgen mobile.
Seluruh posyandu di Kota Tangerang juga melakukan pemeriksaan mantoux di agenda kegiatan posyandu. Masyarakat Kota Tangerang bisa melakukan secara mandiri dan gratis melalui laman https://ranseltbc.tangerangkota.go.id/.
Baca juga: Atasi AIDS, TBC, dan malaria, Pemkot Serang libatkan lintas sektor
Program ini bukan hanya menargetkan angka, tetapi memastikan masyarakat yang terdeteksi TBC langsung mendapat penanganan sesuai protokol medis.
“Kami tidak hanya menyaring, tapi juga menindaklanjuti. Pasien yang terdeteksi positif TBC akan langsung diarahkan untuk pengobatan secara gratis melalui layanan kesehatan milik pemerintah,” katanya.
Program skrining TBC ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Tangerang dalam mendukung target nasional Indonesia Bebas TBC tahun 2030
"Pemkot akan terus memperluas jangkauan pelayanan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta dan komunitas," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu tantangan kesehatan utama dan perlu upaya kolaboratif yang lebih intensif dari seluruh pemangku kepentingan untuk menanganinya.
"TBC bukan hanya persoalan medis, tapi juga persoalan sosial yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Hari ini kita buktikan bahwa Kota Tangerang siap bergerak bersama menanggulangi TBC secara konkret," kata Wali Kota Sachrudin.
Baca juga: Polresta Bandara Soetta bantu tangani balita pengidap TBC
