Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten menyebut sebanyak 383.587 jiwa mendapatkan hak perlindungan kesehatan melalui pembayaran iuran BPJS Kesehatan oleh Pemkot Tangerang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Kamis, mengatakan program layanan kesehatan ini diberikan kepada warga yang tergolong berpenghasilan rendah.
Melalui program bantuan iuran dari APBD, Pemkot Tangerang secara rutin membayarkan iuran BPJS Kesehatan warga yang membutuhkan. Tercatat, di tahun 2025, sebanyak 383.587 jiwa telah terfasilitasi dalam program ini.
Baca juga: Gubernur Andra Soni tekankan konsep tanggung renteng biayai UHC
Penerima manfaat merupakan bagian dari kelompok masyarakat prasejahtera. Namun, di Kota Tangerang tetap mendapatkan hak atas perlindungan kesehatan yang layak.
“Program ini berjalan sejak tahun 2017. Ini menjadi bukti nyata keberpihakan Pemerintah Kota Tangerang terhadap kebutuhan dasar masyarakat melalui pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” katanya.
Dini mengatakan Kota Tangerang berhasil mencapai status Universal Health Coverage (UHC), dengan cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan mencapai 99,32 persen pada tahun 2025, melampaui target nasional sebesar 98 persen.
Baca juga: Legislator DPRD Banten nilai efisiensi PBI BPJS Kesehatan tidak tepat
Hal ini menegaskan bahwa hampir seluruh warga Kota Tangerang telah terlindungi dalam sistem jaminan kesehatan nasional.
“Komitmen kami jelas, tidak boleh ada warga yang tertinggal dalam mendapatkan layanan kesehatan. Sejak 2017, program ini kami jalankan konsisten, dan hasilnya sekarang terlihat jelas. Perlindungan kesehatan yang menjangkau hampir seluruh warga Kota Tangerang,” ucapnya.
Program bantuan iuran dari APBD ini juga menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat, sekaligus memperkuat sistem kesehatan daerah yang inklusif dan berkeadilan sosial.
“Dengan keberlanjutan program ini, Pemerintah Kota Tangerang berharap tidak ada lagi warga yang menunda atau tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, karena keterbatasan biaya,” katanya.
Baca juga: Pasien warga Badui senang dirawat di RSUD Adjidarmo gunakan BPJS
